Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah Umrah Asal Turki di Arab Saudi: Kalaupun Terinfeksi Virus Corona, Saya Akan Mati Syahid

Kompas.com - 29/02/2020, 11:10 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Ribuan jemaah umrah memakai masker wajah saat melakukan tawaf di sekeliling Ka'bah.

Tiga toko farmasi di sekitar Masjidil Haram melaporkan bahwa toko mereka kehabisan persediaan masker.

"Permintaan masker dalam dua hari terakhir tidak dapat diprediksi," ungkap seorang dokter berkebangsaan Suriah kepada media Perancis AFP.

"Dalam tiga hari saya bisa menjual 200 kotak masker, biasanya jumlah itu untuk persediaan satu bulan," tambah sang dokter.

Baca juga: Jika Virus Corona Infeksi Korea Utara, Kim Jong Un Ancam Bakal Ada Konsekuensi Serius

Namun, berbeda dengan pengusaha lain di Mekkah yang mengalami kerugian karena penangguhan visa umrah.

"Beberapa grup umrah terpaksa membatalkan reservasi hotel mereka," ungkap Mahfouz, seorang pengusaha perjalanan wisata asal Mesir. "Saya masih menghitung kerugiannya."

Jemaah umrah dan haji merupakan sumber pendapatan tertinggi Pemerintah Arab Saudi. Pada 2030, mereka menargetkan sebanyak 30 juta orang jemaah dapat masuk dan beribadah.

Tidak hanya penangguhan visa umrah yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi, tetapi juga visa turis elektronik sementara dari tujuh negara yang dianggap memiliki kasus infeksi virus corona tinggi.

Baca juga: Diketahui Bisa Mengobati, ODHA Ini Beri Gratis Pil HIV Untuk Pasien Virus Corona

Tujuh negara tersebut di antaranya China, Italia, Jepang, Korea Selatan, dan Kazakhstan. Sementara untuk turis yang sudah berada di sana juga dikenakan aturan.

Aturannya adalah tidak diperkenankan untuk mengunjungi Mekkah dan Madinah. Pihak Pemerintah Arab Saudi menegaskan bahwa penangguhan ini hanya bersifat sementara. Namun, belum dapat dipastikan berapa lama jangka waktunya.

"Kami menerima ratusan dari ribuan jemaah umrah tiap bulan dari berbagai negara di dunia," ungkap salah seorang pejabat Arab Saudi kepada AFP.

Dia juga menambahkan bahwa jika virus corona berhasil masuk Arab Saudi, maka virus tersebut berpotensi menjadi ancaman epidemi global.

"Keselamatan banyak orang lebih penting daripada ibadah umrah."

Namun, tampaknya jemaah umrah di Saudi saat ini tidak merasa takut. "Bagaimana saya bisa merasa takut, padahal saya berada di rumah Tuhan?" ungkap seorang pelajar asal Turki, Hossam Aldin (21). "Pun jika saya terinfeksi, itu berarti saya mati syahid di sini."

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Mahasiswa Asal Indonesia di Rusia Jalani Pemeriksaan Suhu Tubuh dan Karantina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com