Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diketahui Bisa Mengobati, ODHA Ini Beri Gratis Pil HIV Untuk Pasien Virus Corona

Kompas.com - 26/02/2020, 17:48 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Ketika Andy Li mengetahui pejabat otoritas kesehatan China menyatakan kombinasi obat HIV/Aids mampu mengobati pasien dengan virus corona, dia tahu waktunya bagi dia untuk beraksi.

Li yang bekerja di bisnis keluarganya di bidang material bangunan di Zhengzhou, provinsi Henan tengah mengidap HIV plus. Dia juga seorang pendiri distribusi obat daring yang memfasilitasi setiap pengidap HIV plus untuk saling berbagi obat.

Di antara obat-obat di platform daring itu terdapat kombinasi Lopinavir dan Ritonavir di bawah merek dagang Kaletra dan Aluvia.

Kaletra dijual bebas untuk 958 juta lebih pengidap HIV bawaan di China dengan takaran 360 pil per tiga bulan berdasarkan aturan otoritas kesehatan China.

Tapi menurut Li, kebanyakan orang tidak mengonsumsinya karena efek samping obat tersebut seperti diare. 

Baca juga: Tangkal Virus Corona, Korea Utara Pasang Pengeras Suara, Minta Warganya untuk Bersih-bersih

Platform Li pun memungkinkan orang-orang ini untuk memberikan obat-obatan yang tidak terpakai kepada orang lain secara gratis.

Pada 27 Januari, Komisi Kesehatan Nasional China merilis petunjuk klinis yang mengatakan bahwa Kaletra direkomendasikan untuk kasus ringan Covid-19, penyakit yang telah menginfeksi lebih dari 80 ribu orang dan menewaskan lebih dari 2.500 jiwa di dunia.

Pada kesempatan berikutnya, Li menulis di media sosial Twitter bahwa dia bisa mengirimkan pil Kaletra untuk pasien virus corona secara gratis.

Dia mengungkapkan adanya kesamaan ikatan dengan pasien virus corona dan merasa bertanggung jawab untuk menolong mereka.

"Sebagai pembawa HIV, saya berempati pada mereka (pasien virus corona). Saya mengerti bagaimana ketidakberdayaan, ketakutan dan kesendirian mereka."

Pada pekan pertama sejak pengumumannya, permintaan banyak berdatangan dari pasien virus corona.
pada saat itu, banyak orang mengonfirmasikan penyakit mereka belum dipastikan oleh pihak rumah sakit tapi mereka membutuhkan obat tersebut.

Tapi menurut Li, obatnya pun kurang bahkan untuk mereka yang mendapat perawatan dari rumah sakit.

Baca juga: Presenter TV di Rusia Lawan Virus Corona dengan Lagu

"Saya pikir, banyak masalah terjadi terkait pasokan Kaletra di berbagai rumah sakit karena mereka bukan rumah sakit untuk HIV dan tidak punya stok obat tersebut." Ujar Li.

Li juga mengabarkan kalau permintaan semakin berkurang setelah situasi membaik dan operasional rumah sakit di Wuhan serta kota lainnya mulai berkurang keosnya.

Selama berpekan-pekan, Li dan rekan relawan lain mengumpulkan obat dari berbagai komunitas HIV dan mengirimkannya pada pasien virus corona.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Global
Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Global
Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Global
Israel Dilaporkan Telah 8 Kali Menyerang Kelompok Bantuan di Gaza Sejak Oktober

Israel Dilaporkan Telah 8 Kali Menyerang Kelompok Bantuan di Gaza Sejak Oktober

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com