Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Imbas Kekacauan di Haiti, 33.000 Warga Mengungsi

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Lebih dari 33.000 warga Haiti meninggalkan Port-au-Prince bulan ini untuk mengungsi, imbas kekacauan politik dari negara tersebut.

Serangan geng yang menjadikan rasa tidak aman di Haiti tersebut meluas hingga mendorong semakin banyak orang meninggalkan ibu kota untuk mencari perlindungan di provinsi-provinsi.

"Warga kini meninggalkan ibu kota dan mengambil risiko melewati rute yang dikendalikan oleh geng," kata Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB dalam sebuah pernyataan pada Kamis (21/3/2024) malam.

Dikutip dari AFP pada Jumat (22/3/2024), dari 8-20 Maret, pengamat menghitung pergerakan 33.333 orang meninggalkan wilayah ibu kota.

Diketahui, provinsi-provinsi tersebut tidak memiliki infrastruktur yang memadai.

Bahkan masyarakat yang menampungnya juga tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mengatasi arus pengungsian besar-besaran yang datang dari ibu kota, kata IOM.

Dijelaskan bahwa negara tersebut telah diguncang kerusuhan sejak akhir Februari.

Yakni ketika geng-geng bersenjata melancarkan serangan terkoordinasi, menyerbu sebuah penjara untuk membebaskan ribuan narapidana, dan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry.

Henry, yang terdampar di luar negeri setelah kekacauan di Haiti menutup bandara utama, dan setuju untuk mundur serta mengizinkan pembentukan pemerintahan sementara.

Namun negosiasi berjalan lambat meskipun ada tekanan dari negara-negara tetangga Karibia dan Amerika Serikat.

Menurut International Crisis Group, upaya untuk mencapai kompromi politik menghadapi hambatan besar.

Sebab, geng-geng di Haiti tersebut telah memberi isyarat bahwa mereka tidak akan mengakui pemerintahan koalisi yang diperkirakan akan terbentuk dalam beberapa hari mendatang.

https://www.kompas.com/global/read/2024/03/22/211555770/imbas-kekacauan-di-haiti-33000-warga-mengungsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke