Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Negara-negara Barat Kompak Mengecam Terpilihnya Kembali Putin

Namun China, India dan Korea Utara mengucapkan selamat kepada pemimpin kawakan tersebut karena telah memperpanjang masa kekuasaannya selama enam tahun.

Reaksi-reaksi yang kontras ini menggarisbawahi garis patahan geopolitik yang semakin menganga lebar sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina dua tahun lalu, yang memicu krisis terdalam dalam hubungan dengan Barat sejak berakhirnya Perang Dingin.

Dilansir dari Reuters, para menteri luar negeri negara Barat tiba di Brussels pada Senin (18/3/2024).

Mereka secara bulat menolak hasil pemilu tersebut sebagai sebuah kepalsuan sebelum menyepakati sanksi-sanksi terhadap individu-individu yang terkait dengan penganiayaan dan kematian pengkritik Kremlin, Alexei Navalny.

"Pemilu Rusia adalah pemilu tanpa pilihan," kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada awal pertemuan.

"Kondisi-kondisi untuk sebuah pemilihan umum yang bebas, pluralistik dan demokratis tidak terpenuhi," kata kementerian Perancis.

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan bahwa hasil pemilu tersebut menyoroti betapa dalamnya penindasan di Rusia.

"Putin menyingkirkan lawan-lawan politiknya, mengontrol media, dan kemudian menobatkan dirinya sebagai pemenang. Ini bukanlah demokrasi," kata Cameron.

Perancis, Inggris, dan negara-negara lain mengutuk fakta bahwa Rusia juga menyelenggarakan pemilu di wilayah-wilayah yang diduduki di Ukraina, yang diklaimnya sebagai wilayah yang dicaploknya selama perang.

Kremlin menepis kecaman tersebut, dengan mengatakan bahwa 87 persen suara yang dimenangkan oleh Putin dalam pemilu yang berlangsung selama tiga hari itu menunjukkan bahwa rakyat Rusia berkonsolidasi di sekelilingnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pemilihan umum Rusia tidak memiliki legitimasi.

"Jelas bagi semua orang di dunia bahwa sosok ini (Putin) sangat haus kekuasaan dan melakukan segalanya untuk berkuasa selamanya," kata Zelensky.

Presiden AS Joe Biden belum berkomentar, namun juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa pemilu Rusia jelas tidak bebas dan tidak adil.

https://www.kompas.com/global/read/2024/03/19/121500270/negara-negara-barat-kompak-mengecam-terpilihnya-kembali-putin

Terkini Lainnya

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke