Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ibunda Navalny pada Putin: Biarkan Saya Melihat Jenazah Anak Saya

“Saya memohon kepada Anda, Vladimir Putin, karena solusi terhadap masalah ini hanya bergantung pada Anda,” kata Lyudmila Navalnaya, ibunda Navalny.

Dia tampak berpakaian hitam di luar kamp penjara Arktik, tempat putranya ditahan.

"Biarkan aku menemui anakku. Aku meminta agar jenazah Alexei segera dilepaskan agar aku bisa menguburkannya secara manusiawi," katanya, dilansir dari DW.

Tim Navalny, mengutip penyelidik Rusia, mengatakan jenazah mendiang pemimpin oposisi itu tidak akan diserahkan selama 14 hari, sambil menunggu penyelidikan kimia.

Negara-negara Barat dan pendukung Navalny, termasuk istrinya, menyalahkan Putin atas kematian Navalny.

AS mengatakan akan mengumumkan sanksi besar untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas apa yang terjadi terhadap Navalny.

Hal ini disampaikan juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.

Kirby menambahkan bahwa sanksi juga akan diberikan sebagai respons terhadap tindakan Rusia selama perang kejam dan brutal yang telah berlangsung selama dua tahun.

Kementerian Luar Negeri Perancis juga meminta pihak berwenang Rusia bertanggung jawab penuh atas kematian Alexei Navalny, sambil menyerukan penyelidikan independen dan mendalam.

Perancis juga mendesak pembebasan semua tahanan politik di Rusia, khususnya menyatakan keprihatinan mendalam atas kondisi kritis kesehatan lawannya Vladimir Kara-Murza.

Jurnalis dan aktivis Kara-Murza telah dijatuhi hukuman 25 tahun penjara di Rusia.

Kritikus Putin dan teman dekat Kara-Murza, Bill Browder, mengatakan selama Konferensi Keamanan Munich bahwa dia takut akan keselamatan dan kesejahteraannya.

https://www.kompas.com/global/read/2024/02/21/142427870/ibunda-navalny-pada-putin-biarkan-saya-melihat-jenazah-anak-saya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke