Para pembuat rokok telah berjuang dalam sengketa paten multi-front yang merugikan kedua belah pihak.
BAT, yang memproduksi vape Vuse dan perangkat pemanas tembakau Glo, diperintahkan untuk membayar jutaan dollar AS kepada PMI setelah kalah dalam satu kasus.
Sementara PMI dilarang mengimpor perangkat tembakau pemanas andalannya IQOS ke Amerika Serikat sebagai bagian dari kasus lainnya.
Dilansir dari Guardian, berdasarkan penyelesaian non-moneter di seluruh dunia, yang berlangsung selama delapan tahun, perusahaan-perusahaan tersebut telah setuju untuk mengabaikan semua kasus pelanggaran paten yang tertunda.
Hal ini juga mencegah klaim di masa depan terhadap produk saat ini.
Pengajuan PMI ke Komisi Sekuritas dan Bursa menambahkan bahwa berdasarkan perjanjian tersebut, para pihak juga akan meminta pencabutan pemblokiran impor IQOS ke AS.
Ini jadi sebuah kemenangan penting bagi PMI yang berupaya membawa perangkat tersebut ke pasar tahun ini.
“Kami senang masalah ini diselesaikan demi kepuasan kedua belah pihak,” kata Jacek Olczak, Chief Executive Officer PMI.
“Perjanjian ini merupakan langkah maju yang penting bagi BAT dan seluruh pemangku kepentingan kami,” kata Chief Executive Officer BAT Tadeu Marroco.
Dia menambahkan bahwa perjanjian ini akan memungkinkan perusahaan untuk fokus pada inovasi.
Perjanjian tersebut memungkinkan kedua perusahaan untuk memperkenalkan iterasi produk mereka di masa depan,
Saham BAT sempat melonjak setelah berita tersebut. Mereka naik 1,4 persen pada 12.35 GMT. Saham PMI datar dalam perdagangan pra-pasar yang tipis.
https://www.kompas.com/global/read/2024/02/03/140000270/-ujung-perselisihan-raksasa-tembakau-philip-morris-dan-bat-terkait-paten