Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warga AS Keturunan Palestina Tak Sudi Terima Undangan Gedung Putih

Mereka tak sudi, jengah terhadap kebijakan Washington terkait konflik dan krisis di Gaza.

“Pertemuan seperti ini pada saat ini merupakan sebuah penghinaan,” kata sekelompok anggota komunitas Palestina-Amerika, seraya menambahkan bahwa mereka mewakili mayoritas dari mereka yang diundang.

Dilansir dari Reuters, anggota komunitas Arab, Palestina dan Muslim di Amerika Serikat, serta aktivis anti-perang di seluruh negeri, memprotes kebijakan Amerika dalam konflik di Gaza.

Konflik telah menewaskan sekitar 27.000 orang. Lebih dari 1 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza juga tewas dalam serangan Israel, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Israel melancarkan serangannya di Gaza yang dikuasai Hamas setelah serangan kelompok Palestina itu pada 7 Oktober terhadap Israel yang menewaskan 1.200 orang, menurut penghitungan Israel.

Aksi militer dan serangan Israel telah meratakan sebagian besar daerah kantong padat penduduk tersebut.

Hampir seluruh penduduknya mengungsi, dan banyak juga yang dikhawatirkan terkubur dalam reruntuhan.

“Mereka (Blinken dan Presiden Joe Biden) setiap hari menunjukkan kepada kita kehidupan siapa yang mereka hargai dan kehidupan siapa yang mereka anggap dapat dibuang. Kami tidak akan menghadiri diskusi ini yang hanya akan menjadi sekadar latihan,” kata kelompok Palestina-Amerika.

Mereka menambahkan bahwa pihaknya melihat Washington terlibat dalam tindakan Israel.

Krisis kemanusiaan jugatelah membuat Gaza berada di ambang kelaparan.

PBB telah menyerukan gencatan senjata kemanusiaan. Tapi AS menolaknya, dengan mengatakan hal itu akan membiarkan Hamas bersatu kembali.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Blinken telah bertemu dengan sejumlah pemimpin dari komunitas Palestina-Amerika, tanpa menyebutkan secara spesifik berapa banyak yang hadir.

https://www.kompas.com/global/read/2024/02/02/161500070/warga-as-keturunan-palestina-tak-sudi-terima-undangan-gedung-putih

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke