Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mantan Pemburu Utama Neo-Nazi Jerman Kini Dipantau sebagai Ekstremis

Hal ini diungkap seorang birokrat yang kini menjadi politisi.

Maassen diberhentikan sebagai kepala Kantor Perlindungan Konstitusi Jerman (BfV) pada 2018 setelah terlihat meremehkan ancaman kekerasan yang dilakukan oleh ekstremis sayap kanan. Pada saat itu, kelompok itu melakukan kerusuhan di sebuah kota di bagian timur Jerman.

Sejak saat itu, pengacara tersebut dikenal karena komentarnya yang semakin radikal tentang ancaman yang ditimbulkan oleh imigrasi terhadap Jerman, dan menjadi pahlawan bagi para aktivis sayap kanan.

Ini termasuk beberapa orang di lingkaran sekitar Heinrich XIII Pangeran Reuss, bangsawan yang memimpin upaya kudeta yang gagal pada tahun 2022.

"Jerman jelas takut kepada saya," katanya di X, menambahkan bahwa negara tersebut menggunakan badan keamanan internal untuk memantaunya dan partai yang ia dirikan.

Dilansir dari Reuters, ditanya tentang pengawasan terhadap Maassen, BfV mengatakan bahwa hukum itu privasi berarti mereka tidak dapat mengomentari kasus-kasus individual.

Namun Maassen mempublikasikan di situs webnya sebuah surat dari BfV, yang dikirim sebagai tanggapan atas permintaan kebebasan informasi oleh pengacaranya, yang mengkonfirmasi bahwa dia banyak muncul dalam database mereka yang melacak para ekstremis.

Tichys Einblick, sebuah blog yang mendukungnya, mengutip pernyataannya: "Tuduhan itu tidak berdasar dan tidak dapat dibenarkan."

Bulan lalu, Maassen mengumumkan bahwa ia akan mendirikan sebuah partai, salah satu dari beberapa partai baru yang bertujuan untuk menjaring para pemilih yang menurut jajak pendapat semakin kecewa dengan partai-partai dominan di Jerman yang beraliran kiri dan kanan.

Karier Maassen pasca-BfV sebagai ikon sayap kanan telah membuat malu badan keamanan Jerman karena mereka harus bersaing dengan kelompok sayap kanan yang sedang berkembang yang mengambil keuntungan dari ekonomi yang lesu dan layanan publik yang memburuk.

Sebagai kepala BfV, ia merupakan pemburu utama neo-Nazi di Jerman. Dokumen-dokumen yang dirilis oleh BfV menunjukkan bahwa ia berulang kali dipuji oleh tokoh-tokoh sayap kanan.

"Ekstremis sayap kanan Bernhard Schraub, dalam sebuah surat kepada Heinrich XIII Pangeran Reuss, menggambarkan klien Anda sebagai seorang republikan terhormat," demikian bunyi contoh pertama dari BfV.

Hanya materi yang tidak diklasifikasikan yang dimuat dalam rilis kebebasan informasi.

https://www.kompas.com/global/read/2024/02/01/210000270/mantan-pemburu-utama-neo-nazi-jerman-kini-dipantau-sebagai-ekstremis

Terkini Lainnya

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke