Lebanon Jadi Negara Paling Berbahaya untuk Mengemudi

Negara ini punya tingkat kematian lalu lintas jalan raya sebesar 22,6 kematian per 100.000 penduduk, demikian hasil penelitian terbaru.

Temuan yang dipublikasikan Global Positioning Specialists ini menyoroti bahwa Lebanon memiliki kondisi kualitas jalan terburuk keempat di dunia, dengan skor 2,8 dari 7.

Ini jadi sebuah faktor yang berkontribusi terhadap peringkat global secara keseluruhan.

Dilansir dari Arab News, negara ini juga memiliki tingkat pencurian kendaraan bermotor sebesar 179 pencurian per 100.000 penduduk, menurut GPS, yang menyelidiki kualitas jalan, kematian lalu lintas, dan statistik kejahatan kendaraan bermotor di 60 negara di seluruh dunia.

Sebanyak 45 orang tewas dan 263 lainnya terluka dalam kecelakaan lalu lintas di seluruh Lebanon pada Agustus lalu, menurut Pasukan Keamanan Dalam Negeri negara tersebut.

Information International, sebuah perusahaan riset dan konsultasi yang berbasis di Beirut, mencatat 1.099 kecelakaan lalu lintas di Lebanon selama paruh pertama tahun 2023, meningkat dari 916 kecelakaan pada periode yang sama di tahun 2022.

Jumlah korban tewas mengalami peningkatan 54 persen selama periode yang sama.

Kondisi mengemudi yang berbahaya di Lebanon terutama disebabkan oleh kualitas jalan yang buruk ditambah dengan sikap pengemudi yang sembrono, menurut Pasukan Keamanan Internal Lebanon.

Dan meskipun pihak berwenang telah memasang radar jalan untuk mencegah para pelanggar, denda yang diberikan terlalu rendah untuk membantu mengurangi kecelakaan.

Denda tertinggi untuk ngebut adalah sekitar setengah dollar AS.

Peringkat kedua setelah Lebanon dalam daftar negara paling berbahaya di dunia untuk menjadi pengemudi menurut GPS adalah Uruguay, yang menduduki peringkat pertama dalam hal pencurian kendaraan bermotor, dan Kolombia, yang mendapat skor 2,7 untuk kualitas jalan.

Kosta Rika, Yunani, Guatemala, Chile, Republik Dominika, Italia, dan Rusia juga termasuk di antara negara-negara terburuk untuk mengemudi.