Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Sebut Ancaman Kekerasan Tidak Pernah Ditujukan pada Warga Taiwan

Namun, China mengeklaim hal itu hanya ditujukan pada campur tangan asing dan sejumlah kecil kelompok separatis.

Menurut China, masyarakat Taiwan harus dicegah dari bias terhadap pemerintah China.

Dilansir dari Reuters, Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan, yang memenangkan pemilihan presiden pekan lalu, menolak klaim kedaulatan China.

Mereka juga telah berulang kali menawarkan pembicaraan namun ditolak.

China sendiri memandang presiden terpilih Lai Ching-te sebagai separatis yang berbahaya.

Chen Binhua, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, mengatakan pada konferensi pers rutin di Beijing bahwa hasil pemilu Taiwan tidak mengubah fakta bahwa pulau itu adalah milik China dan pada akhirnya akan disatukan kembali.

"Kami tidak berjanji untuk menghentikan penggunaan kekuatan sama sekali tidak ditujukan kepada rekan senegaranya di Taiwan. Kami menargetkan campur tangan kekuatan eksternal dan sejumlah kecil separatis kemerdekaan Taiwan serta aktivitas separatis mereka," kata Chen.

Selama satu setengah tahun terakhir, China telah dua kali melancarkan latihan perang skala besar di sekitar Taiwan dan secara teratur mengirimkan jet tempur dan kapal perang ke Selat Taiwan.

Sementara itu, opini publik arus utama di Taiwan menginginkan perdamaian, bukan perang.

https://www.kompas.com/global/read/2024/01/17/150000170/china-sebut-ancaman-kekerasan-tidak-pernah-ditujukan-pada-warga-taiwan

Terkini Lainnya

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke