Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Wujud Temuan "Pabrik Roti Penjara" di Pompeii Italia

NAPOLI, KOMPAS.com - Para arkeolog telah menemukan toko roti kuno di Taman Arkeologi Pompeii, Italia.

Ironisnya, di toko roti itu terdapat pabrik sekaligus penjara bagi para pekerja yang dipaksa untuk membuat roti.

Para pekerja yang diperbudak dilaporkan harus bekerja berjam-jam di tempat yang gelap dan sempit.

Sebagaimana diberitakan Smithsonian Magazine pada Selasa (12/12/2023), lokasi untuk membuat roti itu didesain seperti penjara.

Dalam sebuah pernyataan, Direktur Taman Arkeologi Pompeii, Gabriel Zuchtriegel, menjelaskan bahwa pekerja itu dipaksa bekerja keras bersama keledai yang menggiling biji-bijian untuk dijadikan roti.

Ia menjelaskan bahwa ruang untuk membuat roti itu cukup sempit dan penerangannya minim. Ini karena jendelanya berukuran kecil dan tinggi serta berjeruji.

"Kita bisa membayangkan ini adalah ruang yang ditempati oleh orang-orang dengan status budak. Pergerakan para budak juga dibatasi oleh pemiliknya," kata Gabriel Zuchtriegel.

"Ini menjadi sisi yang paling mengejutkan dari perbudakan kuno. Dan mereka juga tidak diberi janji kebebasan," imbuh dia.

Jadi, bisa dibayangkan semua itu sebagai kekerasan yang brutal. Sebab dapat dilihat dengan adanya jendela berjeruji.

Para peneliti menemukan lekukan di lantai yang menurut mereka digunakan untuk mengoordinasikan pergerakan pekerja dan hewan.

"Ruangnya sangat kecil, sehingga dua keledai tidak bisa lewat bersamaan. Maka dari itu, setiap keledai harus diatur agar tetap sinkron dengan yang lain," kata Zuchtriegel kepada Elisabetta Povoledo dari New York Times.

Di masa lalu, sejarah bergantung pada catatan yang tertulis tentang kondisi suram di pabrik dan toko roti kuno.

Penulis abad kedua, Apuleius, menggunakan pengetahuannya dalam tulisannya yang menggambarkan pekerja dengan “kulit bergaris-garis bekas luka bakar”, “dahi dicap”, dan “kaki dirantai”.

"Mereka juga sangat pucat, mata mereka begitu kabur karena panas terik kegelapan yang dipenuhi asap, sehingga mereka hampir tidak bisa melihat. Jadi para budak itu dipaksa secara kasar bekerja dengan penuh asap dan abu tepung," tulis Apuleius.

Selain itu, kondisi keledai juga mengenaskan dengan penuh luka karena dipaksa berputar-putar selama berjam-jam.

"Di bagian pinggang keledai terpotong sampai ke tulang karena dicambuk tanpa henti," tulis Apuleius.

Adapun toko roti tersebut ditemukan oleh para arkeolog dan mulai digali awal tahun ini di kawasan Regio IX Pompeii.

Penemuan sebelumnya di bagian ini mencakup lukisan dinding yang menampilkan roti pipih dan prasasti kampanye pemilu.

Jadi, temuan terbaru ini adalah kesaksian atas kerja keras yang dilakukan oleh laki-laki, perempuan, dan hewan di pabrik roti kuno Pompeii.

https://www.kompas.com/global/read/2023/12/15/143700370/ini-wujud-temuan-pabrik-roti-penjara-di-pompeii-italia

Terkini Lainnya

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke