Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AS Siap Larang Visa Pemukim Israel yang Lakukan Kekerasan pada Warga Palestina

Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri menyebut Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS, dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan kabinet perangnya telah membahas hal ini.

Blinken memberi tahu mereka bahwa Amerika Serikat akan mengambil tindakannya sendiri terhadap sejumlah individu yang tidak diungkapkan.

Dilansir dari Guardian, Tepi Barat, salah satu wilayah di mana warga Palestina berupaya mendapatkan status negara, telah mengalami peningkatan kekerasan dalam beberapa bulan terakhir di tengah perluasan pemukiman Yahudi dan kebuntuan selama hampir satu dekade dalam upaya perdamaian yang disponsori AS.

Kekerasan tersebut, yang mencapai tingkat tertinggi dalam 15 tahun terakhir pada tahun ini, semakin meningkat setelah Israel melancarkan perang baru di Gaza sebagai respons terhadap kelompok militan Palestina Hamas yang melancarkan hari paling mematikan dalam sejarah Israel pada tanggal 7 Oktober.

Ketika dimintai tanggapan, juru bicara pemerintah Israel, Eylon Levy, mengatakan dia tidak berkomentar mengenai masalah ini. Tetapi dia mengatakan bahwa Israel dengan tegas mengutuk segala tindakan main hakim sendiri atau hooliganisme atau upaya individu untuk main hakim sendiri.

Amerika Serikat telah berulang kali menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya kekerasan di Tepi Barat dan mengatakan bahwa hal itu harus dihentikan.

Joe Biden, dalam opini Washington Post tanggal 18 November mengancam akan mengambil tindakan terhadap para pelakunya.

“Saya tegaskan kepada para pemimpin Israel bahwa kekerasan ekstremis terhadap warga Palestina di Tepi Barat harus dihentikan dan mereka yang melakukan kekerasan harus bertanggung jawab. Amerika Serikat siap untuk mengambil langkah-langkahnya sendiri, termasuk mengeluarkan larangan visa terhadap ekstremis yang menyerang warga sipil di Tepi Barat,” tulis presiden AS.

Pejabat Kementerian Luar Negeri AS, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya untuk membahas masalah-masalah sensitif, mengatakan Washington ingin Israel mengadili para pelaku namun belum melihat adanya langkah seperti itu. Larangan itu mungkin akan diberlakukan dalam beberapa minggu ke depan, kata pejabat itu.

Serangan harian pemukim meningkat lebih dari dua kali lipat, menurut data PBB, sejak Hamas, yang menguasai daerah kantong pesisir Gaza di barat daya Israel.

Hamas menewaskan 1.200 warga Israel dan menyandera sekitar 240 orang. Israel sejak itu mengebom dan menginvasi Gaza, menewaskan lebih dari 15.000 orang.

https://www.kompas.com/global/read/2023/12/02/130000270/as-siap-larang-visa-pemukim-israel-yang-lakukan-kekerasan-pada-warga

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke