Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

UPDATE Ledakan di Nagorno-Karabakh, 68 Orang Tewas, 105 Belum Ditemukan

STEPANAKERT, KOMPAS.com – Jumlah korban jiwa dalam ledakan di sebuah depot bahan bakar di Nagorno-Karabakh naik menjadi 68 orang.

Sebelumnya, ledakan tersebut dilaporkan oleh otoritas lokal di wilayah separatis Azerbaijan menewaskan 20 orang.

Ledakan itu terjadi di ibu kota daerah yang dikenal sebagai Stepanakert oleh Armenia dan Khankendi oleh Azerbaijan. 

Ledakan terjadi sewaktu ribuan orang lari meninggalkan Nagorno-Karabkh setelah Azerbaijan meluncurkan operasi untuk merebut kendali atas daerah itu.

Sebagian besar korban sedang menimbun bahan bakar untuk perjalanan menyusuri jalan pegunungan berkelok-kelok menuju Armenia.

Wilayah Nagorno-Karabakh seluruhnya berada di dalam Azerbaijan, tetapi berada di bawah kendali etnis Armenia sejak 1994, hingga beberapa daerah di sana direbut kembali oleh Azerbaijan dalam perang tahun 2020.

Dalam sebuah pernyataan, otoritas separatis di Nagorno-Karabkh pada Selasa (26/9/2023) mengatakan, ada 68 kematian yang dikonfirmasi.

Sebagaimana dikutip dari AFP, mereka menambahkan, sebanyak 290 orang terluka dan 105 lainnya masih belum ditemukan.

Armenia sebelumnya telah memperingatkan kemungkinan “pembersihan etnis” yang dilakukan Azerbaijan, usai Baku melancarkan serangan 24 jam yang memaksa para pemberontak setuju untuk melucuti senjata mereka pada Rabu lalu.

Armenia yang mayoritas penduduknya beragama Kristen dan Azerbaijan yang mayoritas penduduknya beragama Islam telah berperang dalam dua perang mematikan di wilayah tersebut sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Daerah tersebut sekarang dihuni oleh 120.000 etnis Armenia, namun diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.

Jumlah terbaru orang yang memasuki Armenia setelah operasi Azerbaijan dilaporkan telah melampaui 28.000 orang.

Pertikaian antara kedua pihak diperburuk oleh kenangan akan dugaan pembantaian warga sipil dan pelanggaran hak asasi manusia di masa perang.

Tim AFP yang diizinkan mengakses jalur pengungsi ke Armenia, dalam tur yang diselenggarakan oleh pemerintah Azerbaijan, melihat sebagian besar orang yang melintasi perbatasan adalah perempuan dengan anak-anak dan orang lanjut usia.

Beberapa pria Armenia berusia 20-an dan 30-an yang keluar pada Selasa dipaksa menatap kamera untuk identifikasi di pos perbatasan terakhir Azerbaijan.

“Azerbaijan bermaksud menerapkan amnesti kepada pejuang Armenia yang meletakkan senjata mereka di Karabakh,” kata sumber pemerintah Azerbaijan kepada AFP.

“Tetapi mereka yang melakukan kejahatan perang selama perang Karabakh harus diserahkan kepada kami,” kata sumber tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2023/09/27/061634570/update-ledakan-di-nagorno-karabakh-68-orang-tewas-105-belum-ditemukan

Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke