Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kunjungan IAEA ke Korsel Terkait Limbah Fukushima Disambut Protes

Kunjungannya bertujuan untuk menenangkan ketakutan atas rencana Jepang untuk membuang air radioaktif yang diolah PLTN Fukushima yang terkena tsunami.

Rafael Grossi, direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), tiba di ibu kota pada hari Jumat (7/7/2023).

Dilansir dari Reuters, dia bertemu dengan menteri luar negeri dan seorang pejabat tinggi keselamatan nuklir selama kunjungan tiga harinya setelah menyelesaikan perjalanan ke Jepang.

Menteri Luar Negeri Park Jin mengatakan kepada posisi konsisten Grossi Seoul bahwa air yang terkontaminasi harus diverifikasi keamanannya.

Limbah juga harus dibuang dengan cara yang sesuai dengan hukum dan standar internasional.

Park juga meminta bantuan IAEA dalam memverifikasi keamanan dan meyakinkan publik.

Awal pekan ini, IAEA mengatakan bahwa tinjauan dua tahun menunjukkan rencana Jepang untuk pelepasan air akan berdampak kecil terhadap lingkungan.

Pemerintah Korea Selatan mengatakan menghormati laporan IAEA dan bahwa analisisnya sendiri menemukan bahwa pelepasan itu tidak akan memiliki dampak yang berarti di perairannya.

Korea Selatan menghormati tinjauan IAEA atas rencana air limbah Fukushima Jepang

Ratusan orang termasuk anak-anak dan anggota Konfederasi Serikat Pekerja Korea turun ke jalan pada hari Sabtu untuk memprotes rencana pelepasan, beberapa membawa spanduk dan balon biru berbentuk ikan paus.

"Tidak masuk akal untuk berpendapat bahwa pelepasan itu baik-baik saja karena tidak membahayakan manusia. Hewan juga hidup di lautan," kata mahasiswa Kim Han-bi.

Pada hari Minggu (9/7/2023), Grossi akan bertemu dengan anggota oposisi Partai Demokrat Korea yang mengkritik rencana Jepang tersebut.

Pemerintahan Presiden Yoo Suk Yeol bersikap tegas terhadap proposal pemecatan Jepang, karena mencoba memperbaiki hubungan dengan Jepang.

Namun rencana tersebut telah menimbulkan kemarahan dan kekhawatiran di kalangan warga Korea Selatan, mendorong beberapa pembeli untuk membeli garam laut .

Terlepas dari persetujuan Korea Selatan untuk rencana tersebut, larangan produk makanan dan makanan laut dari wilayah Fukushima akan tetap berlaku.

https://www.kompas.com/global/read/2023/07/09/113000670/kunjungan-iaea-ke-korsel-terkait-limbah-fukushima-disambut-protes

Terkini Lainnya

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke