Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konflik Wagner Vs Rusia: Apa yang Akan Dilakukan Putin Selanjutnya?

Kami merangkum sejumlah pertanyaan terkait situasi ini.

Apa yang akan dilakukan oleh Putin selanjutnya?

Dalam 24 jam yang penuh kejutan, Putin menghadapi tantangan terbesar terhadap kepemimpinannya sejak berkuasa di Rusia lebih dari dua dekade lalu.

Meskipun risiko langsung terhadap posisi Putin tampaknya masih terkendali, para pengamat Rusia mengatakan bahwa Putin tidak terlihat kuat, melainkan sangat tercoreng.

Kebencian Putin terhadap pengkhianatan tercermin dalam pidatonya di televisi nasional yang tegas pada Sabtu pagi.

Dia menuduh pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin "menikam dari belakang" dan melakukan pengkhianatan.

Putin belum pernah terlihat di depan umum sejak saat itu, dan tidak ada pidato kepresidenan baru yang diagendakan dalam waktu dekat.

Dalam wawancara yang tampaknya direkam sebelum pemberontakan dan baru ditayangkan di TV pemerintah pada Minggu, Putin mengatakan bahwa dia yakin dengan kemajuan perang di Ukraina.

Langkah-langkah keamanan anti-teror masih berlaku di Moskwa, tetapi tidak jelas apakah Presiden Putin bahkan berada di ibu kota Rusia itu saat ini.

Beberapa pihak mengantisipasi kemungkinan Putin akan menyerang dengan cara tertentu, baik secara militer ke Ukraina, atau terhadap orang-orang di dalam Rusia yang tidak mendukungnya.

Anggota parlemen Polandia, Radek Sikorski mengatakan kepada BBC bahwa pemimpin Rusia itu "mungkin akan membersihkan orang-orang yang dia anggap goyah", yang berarti rezimnya akan menjadi "lebih otoriter dan lebih brutal pada saat yang sama".

Apa yang akan dilakukan Prigozhin di Belarus?

Sosok di balik pemberontakan ini, Yevgeny Prigozhin adalah orang yang bebas.

Meskipun mencoba menggulingkan kepemimpinan militer Rusia, tuntutan pemberontakan bersenjata terhadapnya telah dibatalkan.

Namun belum diketahui semua detail kesepakatan yang dicapai antara Kremlin dan Wagner yang telah mengakhiri pemberontakan tersebut.

Para analis Rusia tidak memperkirakan Prigozhin menghilang diam-diam begitu saja.

Pemimpin tentara bayaran ini--yang telah menjadi tokoh yang sangat vokal bagi puluhan ribu pejuang di Ukraina--juga merupakan tokoh penting pagi Putin, yang telah beroperasi untuknya dalam waktu yang lama.

Selama bertahun-tahun, Wagner melakukan pekerjaan kotor untuk Kremlin, mulai dari pertempuran di Suriah hingga pertempuran di Ukraina pada 2014 ketika Rusia mencaplok Crimea.

Namun setelah menantang Putin, yang oleh beberapa pihak bahkan dianggap mempermalukan, masih menjadi pertanyaan jaminan keamanan seperti apa yang diberikan kepada Prigozhin dan bagaimana perannya di masa depan.

Para pengamat mempertanyakan seberapa besar pemimpin Belarus, Alexander Lukashenko dapat mengendalikan Prigozhin apabila benar bahwa dia pergi ke Minsk.

Lalu apabila pasukan Wagner mengikutinya, ancaman seperti apa yang akan muncul terhadap Rusia, Belarus, dan Ukraina.

Bagaimana nasib Grup Wagner saat ini?

Sebelum pemberontakan bersenjata yang mencengangkan ini dimulai, puluhan ribu tentara bayaran Wagner berperan kunci dalam perang Putin melawan Ukraina.

Namun hari-hari Wagner sebagai tentara independen akan segera berakhir.

Prigozhin dan pasukannya telah menolak tekanan agar mereka masuk ke Kementerian Pertahanan Rusia.

Rasa muak terhadap tekanan itu dianggap sebagai faktor kunci yang mengubah perseteruan jangka panjang menjadi pemberontakan.

Tetapi dengan berakhirnya pemberontakan yang singkat ini, dan Prigozhin tampaknya menuju ke pengasingan, banyak yang mempertanyakan bagaimana nasib para tentaranya.

Mereka yang terlibat dalam pemberontakan tampaknya telah dituntut.

Video-video di media sosial menunjukkan pasukan Wagner meninggalkan kota Rostov-on-Don, tempat mereka sempat menguasai pangkalan militer.

Gubernur Voronezh, wilayah yang berlokasi di tengah-tengah antara Rostov dan Moskwa, mengatakan bahwa pasukan Wagner juga telah meninggalkan daerahnya.

Namun, belum jelas apakah Grup Wagner akan bekerja sama dan diintegrasikan ke dalam militer reguler Rusia, bahkan apabila tentara Rusia bersedia mengabdi bersama mereka.

Ada pula spekulasi soal apakah mereka akan kembali berperang di zona konflik di Ukraina seperti yang disarankan oleh media pemerintah Rusia?

Sejumlah analis telah mengemukakan kekhawatiran bahwa para pejuang dapat mengikuti Prigozhin ke arah barat apabila dia benar-benar pergi ke Belarus, yang merupakan titik terdekat di mana Rusia bisa menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv.

Bagaimana dampaknya terhadap perang di Ukraina?

Kelompok Wagner selama ini telah menyokong Rusia dengan sejumlah pasukan kejut paling sukses dalam perang di Ukraina, meskipun banyak anggotanya direkrut dari penjara-penjara dengan iming-iming kebebasan asalkan mau berperang di garis depan.

Mereka juga sangat terlibat dalam perebutan Kota Bakhmut oleh Rusia.

Rusia mengeklaim pemberontakan tersebut tidak berdampak pada kampanye mereka terkait perang di Ukraina sejauh ini.

Namun, pasukan Rusia pasti telah mendengar apa yang terjadi dan kabar ini mungkin mengendorkan semangat mereka.

Beberapa pihak menilai ada kemungkinan muncul perselisihan antara unit-unit yang saling bersaing dalam hari-hari ke depan, dan ini tergantung pada bagaimana situasi di Rusia setelah peristiwa Sabtu lalu.

Di Ukraina, selain kekhawatiran atas risiko bahwa Rusia dapat meningkatkan keterlibatannya, para pemimpin militer akan mencari peluang dari ketidakstabilan situasi ini.

Pasukan Kyiv telah melancarkan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki oleh Rusia dan percaya bahwa kekisruhan yang terjadi di Rusia menawarkan "celah peluang".

Mantan Duta besar AS untuk Ukraina, Bill Taylor, mengatakan kepada BBC bahwa pasukan Ukraina berada dalam "posisi yang baik" untuk mengeksploitasi kelemahan taktis yang terungkap dari pergerakan tiba-tiba para pejuang Wagner.

Apa yang diketahui AS dan pihak lain sebelumnya?

Pada saat pemberontakan Prigozhin tampaknya membuat Kremlin lengah, agen mata-mata AS telah mengetahui tanda-tanda bahwa pemimpin Wagner itu berencana bertindak.

Hal ini telah dilaporkan kepada Presiden Joe Biden bersama para pemimpin kongres pada awal pekan ini, menurut laporan media AS.

Berdasarkan laporan CNN, intelijen AS menyadari bahwa pemimpin kelompok tentara bayaran itu sedang mengumpulkan senjata, amunisi, dan peralatan militer lain di dekat perbatasan dengan Rusia.

New York Times memberitakan bahwa Presiden Biden berbicara dengan pemimpin Perancis, Jerman, Inggris karena khawatir kendali Putin atas gudang senjata nuklir Rusia yang luas dapat terlepas di tengah kekacauan yang terjadi.

Kepala mata-mata AS disebut telah mengidentifikasi hubungan yang memburuk antara Prigozhin dan pejabat pertahanan Rusia selama berbulan-bulan.

Intelijen menyimpulkan bahwa itu adalah pertanda perang di Ukraina berujung buruk bagi Wagner dan tentara reguler Rusia.

Sementara itu, Washington Post mengatakan AS mungkin telah mengetahui bahwa Prigozhin sedang merencanakan sesuatu pada pertengahan Juni.

Pemicu utamanya adalah keputusan Kementerian Pertahanan Rusia pada 10 Juni yang memerintahkan seluruh detasemen sukarelawan, termasuk Grup Wagner, untuk menandatangani kontrak dengan pemerintah, yang berarti pasukan bayaran Prigozhin diambil alih.

Para pejabat mengatakan kepada Washington Post bahwa "ada cukup sinyal untuk bisa memberitahu pemimpin bahwa ada sesuatu yang terjadi", namun rencana Prigozhin tidak jelas sampai sesaat sebelum pemberontakan dimulai.

Presiden Putin juga diberitahu oleh intelijennya sendiri bahwa Prigozhin sedang merencanakan sesuatu, lapor surat kabar itu.

Tidak diketahui secara persis kapan dia diberitahu informasi itu, namun "pasti lebih dari 24 jam sebelumnya", kata surat kabar itu mengutip seorang pejabat AS pada Sabtu.

Apa pendapat rakyat Rusia?

Pidato Putin kepada rakyat Rusia saat krisis sedang berlangsung dipandang sebagai pertanda betapa seriusnya dia menganggap ancaman ini, sehingga perlu untuk menegaskan kekuasaannya kepada publik.

"Banyak elite secara pribadi akan menyalahkan Putin atas fakta bahwa semuanya berujung sampai sejauh ini, dan bahwa tidak ada rekasi yang tepat dari presiden pada waktu yang tepat," tulis seorang analis terkemuka Rusia Tatiana Stanovaya di Telegram.

"Oleh karena itu, keseluruhan peristiwa ini juga merupakan pukulan bagi posisi Putin."

Meskipun sulit untuk menarik kesimpulan tentang opini publik Rusia secara keseluruhan, para pemimpin sejumlah negara sempat khawatir akan melihat masyarakat sipil bertepuk tangan untuk Wagner di Kota Rostov.

Ketika pasukan Wagner meninggalkan kota yang mereka kuasai selama pemberontakan, mereka disambut oleh kerumunan orang yang tampak mendukung yang bersorak, bertepuk tangan, dan mengambil foto.

Namun perlu dicatat bahwa sebagian penduduk tampaknya bergegas meninggalkan kota itu menggunakan kereta api begitu Wagner tiba pada Sabtu.

https://www.kompas.com/global/read/2023/06/26/193300770/konflik-wagner-vs-rusia--apa-yang-akan-dilakukan-putin-selanjutnya-

Terkini Lainnya

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke