Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Korban Tewas Sekte Kelaparan Kenya Bertambah Jadi 179

Komisaris Regional Pesisir yaitu Rhoda Onyancha yang mengumumkan angka terbaru ini mengatakan, tidak ada korban selamat yang ditemukan pada hari itu.

Mayat-mayat itu ditemukan di hutan dekat Kota Malindi. Polisi yakin mereka tewas setelah mengikuti ajaran Paul Nthenge Mackenzie.

Mantan sopir taksi yang beralih menjadi pengkhotbah itu dituduh menghasut orang-orang untuk mati kelaparan agar bisa bertemu Tuhan.

Mackenzie dan sekitar 25 orang yang bertugas menjadi pengawas agar tidak ada yang membatalkan ritual kelaparan atau meninggalkan tempat persembunyian, telah ditahan polisi Kenya.

Pengadilan pada Rabu (10/3/2023) memerintahkan Mackenzie ditahan tiga minggu lagi sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut atas kasus yang disebut sebagai "Pembantaian Hutan Shakahola".

Pendiri Gereja Good News International berusia 50 tahun tersebut menyerahkan diri pada 14 April 2023, setelah polisi--yang bertindak berdasarkan informasi--memasuki hutan Shakahola.

Meski kelaparan tampak menjadi penyebab utama kematian, beberapa korban--termasuk anak-anak--memiliki tanda-tanda dicekik atau dipukuli, menurut kepala ahli patologi pemerintah Johansen Oduor.

Dokumen pengadilan yang diajukan pada Senin (8/5/2023) mengatakan, beberapa mayat sudah diambil organnya dan polisi menuduh para tersangka terlibat dalam pengambilan paksa bagian tubuh.

Akan tetapi, Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki mendesak kehati-hatian. Kepada wartawan pada Selasa (9/5/2023) ia berujar, "Teori itu sedang kami selidiki."

Kasus ini mengejutkan warga Kenya dan membuat Presiden William Ruto membentuk komisi penyelidikan serta satuan tugas untuk meninjau peraturan yang mengatur badan-badan keagamaan.

Pendeta lain yang dituduh terkait sekte kelaparan Kenya dibebaskan dengan jaminan pada sidang pengadilan pekan lalu.

https://www.kompas.com/global/read/2023/05/13/161200970/korban-tewas-sekte-kelaparan-kenya-bertambah-jadi-179

Terkini Lainnya

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke