Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

G7 Sepakat Pensiun Dini PLTU Batu Bara Lebih Cepat

SAPPORO, KOMPAS.com – Para menteri energi dan lingkungan negara-negara anggota G7 sepakat untuk mempercepat pensiunnya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

Kesepakatan tersebut terjalin lewat komunike bersama dalam rapat yang digelar di Sapporo, Jepang, akhir pekan lalu, sebagaimana dilansir The Straits Times, Senin (17/4/2023).

Para menteri energi dan lingkungan G7 mengatakan, mereka akan mempercepat penghapusan bahan bakar fosil secara terus menerus sehingga mencapai emisi nol karbon dalam sistem energi negara anggotanya pada 2050.

Selama ini, G7 selalu menganggap diri mereka sebagai pemimpin misi dekarbonisasi dunia. Dan komunike tersebut mengirim sinyal politik penting soal perbincangan energi dan iklim selama tahun-tahun mendatang.

Meski sepakat mempercepat pensiun PLTU batu bara, mereka masih belum seiya sekata soal batas waktu keluar dari energi fosil.

Kegagalan menyepakati tenggat waktu keluar dari batu bara dapat melemahkan penyelesaian menjelang KTT iklim PBB di Dubai akhir tahun ini, COP28.

Dalam COP28, hampir 200 negara akan ditekan untuk menghapus bahan bakar fosil.

Menurut para aktivis lingkungan, izin investasi baru untuk gas alam bertentangan dengan komunike G7 pada 2022.

Untuk diketahui, G7 pada 2022 berjanji untuk mengakhiri dukungan langsung terhadap sektor energi bahan bakar fosil internasional yang tidak dapat dihentikan pada akhir 2022. Kecuali dalam keadaan terbatas yang ditentukan dengan jelas oleh masing-masing negara yang konsisten dengan batas 1,5 derajat Celsius.

Namun pada tahun ini, G7 mengatakan bahwa investasi di sektor gas bisa menjadi tepat untuk membantu mengatasi potensi kekurangan pasar yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina jika diimplementasikan dengan cara yang konsisten dengan tujuan iklim dan tanpa menciptakan efek lock-in.

Menteri Energi Perancis Agnes Pannier-Runacher mengatakan kepada wartawan pada Sabtu (15/4/2023) di bahwa kompromi telah tercapai.

“Secara implisit berarti bahwa kami tidak dapat berinvestasi dalam eksplorasi kapasitas gas baru,” ungkap Pannier-Runacher.

Di sisi lain, G7 juga menyerukan percepatan pengembangan energi terbarukan.

Dalam komunike tahun ini, G7 mengatakan berencana untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menjadi lebih dari 1.000 gigawatt (GW) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) lepas pantai menjadi 150 GW pada akhir dekade ini.

Nikkei melaporkan pada Sabtu bahwa angka tersebut akan melipatgandakan PLTS dan meningkatkan kapasitas PLTB lepas pantai sebanyak tujuh kali lipat.

Kendati demikian, komunike tersebut dikritik oleh penasihat kebijakan senior di konsultan E3G, Maria Pastukhova, yang menyebut targetnya kurang ambisius.

Pastukhova mengatakan bahwa target nasional yang diumumkan oleh negara-negara G7 jumlahnya sama.

https://www.kompas.com/global/read/2023/04/19/190100770/g7-sepakat-pensiun-dini-pltu-batu-bara-lebih-cepat

Terkini Lainnya

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke