BLANTYRE, KOMPAS.com - Korban tewas akibat Topan Freddy di Malawi dan Mozambik bertambah jadi 210 orang pada Selasa (14/3/2023).
Sebelumnya, jumlah korban tewas yang dilaporkan pada Senin (13/3/2023) mencapai 109 orang.
Pemerintah Malawi pada Selasa mengatakan, sedikitnya 190 orang tewas dan 584 orang terluka.
Sementara, pihak berwenang di negara tetangga Mozambik melaporkan 20 kematian dan 24 luka-luka.
Jumlah korban tewas dalam Topan Freddy ini kemungkinan masih dapat mengingat beberapa orang dilaporkan masih hilang.
Di Malawi sendiri, sebanyak 37 orang dilaporkan masih hilang pada Selasa, setelah badai itu memicu banjir dan tanah longsor dalam serangan keduanya di Afrika dalam waktu kurang dari tiga minggu.
Hantaman kedua Topan Freddy ke Afrika tenggara terjadi pada akhir pekan lalu.
Koordinator proyek darurat Doctors Without Borders (MSF) di Malawi, Guilherme Botelho, menyebut situasinya sangat mengerikan setelah negaranya dihantam Topan Freddy kali ini.
"Ada banyak korban, baik luka-luka, hilang, atau meninggal, dan jumlahnya akan bertambah dalam beberapa hari mendatang," ucapnya, sebagaimana dikutip dari AFP.
Di Malawi, sebagian besar korban tewas akibat tanah longsor. Kebanyakan korban berada di Kota Blantyre.
Di seluruh negara, hampir 59.000 orang Malawi telah terkena dampak dan lebih dari 19.000 orang sekarang dalam posisi mengungsi.
Banyak penduduk sekarang berlindung di sekolah dan gereja.
Topan Freddy dilaporkan masih menyebabkan hujan dan angin lokal di Malawi selatan pada Selasa.
Tetapi, menurut layanan meteorologi Malawi, kondisinya diperkirakan akan mereda mulai Rabu (15/5/2023) malam.
https://www.kompas.com/global/read/2023/03/15/060500770/-jumlah-korban-tewas-topan-freddy-di-malawi-dan-mozambik-naik-jadi-210