Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Greta Thunberg Gabung Demonstran Jerman, Tolak Penggusuran Desa untuk Perluasan Tambang Batu Bara

BERLIN, KOMPAS.com – Aktivis iklim populer Greta Thunberg bergabung dengan ribuan demonstran di Jerman menggelar aksi protes besar-besaran menentang penggusuran sebuah desa untuk perluasan tambang batu bara terbuka.

Dilansir dari The Guardian, Jumat (14/1/2023), ribuan demonstran berkumpul di Desa Lutzerath di Jerman barat.

Mereka bernyanyi, berteriak, dan melambaikan spanduk. Beberapa bentrokan kecil dengan polisi terjadi.

Thunberg berada di depan barisan ketika para demonstran berkumpul di desa yang terletak di Negara Bagian Rhine-Westphalia tersebut.

Dia menunjukkan dukungannya bagi para demonstran dan aktivis yang berkemah di sana untuk menentang perluasan tambang batu bara.

Media lokal melaporkan, ada lemparan batu ke arah polisi. Seorang demonstran terlihat mengalami cedera kepala, saat sirene ambulans berbunyi di dekat lokasi demo.

“Jerman benar-benar mempermalukan dirinya sendiri saat ini,” kata Thunberg, Sabtu.

Dia menggambarkan kekuatan yang digunakan oleh polisi untuk membersihkan perkemahan para demonstran di Desa Lutzerath awal pekan ini sebagai keterlaluan.

“Ketika pemerintah dan korporasi bertindak seperti ini, merusak lingkungan, orang-orangnya maju,” kata Thunberg.

Sejumlah aktivis sebenarnya telah menduduki desa tersebut selama dua tahun lamanya dan mencoba menghentikan perluasan tambang terdekat yang dijalankan oleh perusahaan energi RWE.

Beberapa bahkan membangun rumah pohon dengan struktur yang rumit.

Pemerintah Jerman dan RWE berpendapat, batu bara ekstra diperlukan untuk memastikan ketahanan energi negara.

Akan tetapi, sebuah studi yang dirilis German Institute for Economic Research mempertanyakan alasan Pemerintah Jerman dan RWE tersebut.

Lembaga tersebut menyebut ada lahan batu bara lain yang dapat digunakan sebagai gantinya, meski akan memakan biaya yang lebih tinggi.

Sebuah laporan menunjukkan, lebih dari 1.000 polisi antihuru-hara dikerahkan untuk mengusir ratusan demonstran dari Desa Lutzerath awal pekan ini.

Beberapa pengunjuk rasa melemparkan kembang api, botol, dan batu ke arah polisi saat aparat masuk pada Rabu (11/1/2023) pagi.

Beberapa mengeluhkan kekuatan yang tidak semestinya digunakan. Repons dari kepolisian dengan mengerahkan meriam air juga dianggap eskalasi yang tidak dapat dibenarkan.

Seorang juru bicara polisi mengatakan, serangan yang diterima para petugas itu "tidak bagus". Akan tetapi, dia mengeklaim sebagian besar demonstrasi berlangsung damai.

“Sains telah memberikan penjelasan: kita perlu menyimpan karbon di dalam tanah,” kata Thunberg kepada wartawan, setelah dia bertemu pengunjuk rasa dan mengunjungi kawah tambang.

https://www.kompas.com/global/read/2023/01/15/130100070/greta-thunberg-gabung-demonstran-jerman-tolak-penggusuran-desa-untuk

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke