Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

KTT APEC Diwarnai Dugaan Uji Coba Rudal Korea Utara dan Demo

BANGKOK, KOMPAS.com – Para pemimpin Asia-Pasifik berkumpul di Bangkok, Thailand, pada Jumat (18/11/2022) hingga Sabtu (19/11/2022) dalam KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).

Sebagai tuan rumah, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mendesak para peserta KTT APEC mengupayakan pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan setelah tantangan ekonomi dan sosial akibat Covid, perubahan iklim, dan persaingan geopolitik.

"Kita tidak bisa lagi hidup seperti yang kita lakukan. Kita perlu menyesuaikan perspektif, cara hidup, dan cara berbisnis kita," katanya kepada para peserta KTT APEC.

Anggota-anggota APEC meliputi AS, Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

APEC didirikan untuk mempromosikan integrasi ekonomi, di mana para anggotanya berkontribusi terhadap 38 dari populasi global dan 62 persen dari PDB global, sebagaimana dilansir Reuters.

Pembukaan KTT APEC diwarnai kekhawatiwan bahwa Korea Utara diduga melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) pada Jumat.

Menurut sejumlah pejabat Tokyo, rudal Korea Utara mendarat hanya 200 Kilometer (Km) dari Jepang dan memiliki jangkauan yang cukup untuk mencapai daratan AS.

KTT APEC juga dihadiri oleh Wakil Presiden AS Kamala Harris dan Presiden China Xi Jinping.

Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih menyampaikan bahwa Harris bakal berkoordinasi dengan para pemimpin regional pada KTT APEC mengenai uji coba rudal Korea Utara.

Selain dibayangi dugaan uji coba ICBM Korea Uyara, KTT APEC juga diwarnai aksi protes.

Sekitar 10 Km dari lokasi KTT, demonstran anti-pemerintah Thailand bentrok dengan polisi.

Sejumlah saksi mata mengatakan kepada Reuters, bentrokan pecah setelah demonstran mencoba membalikkan mobil polisi yang ditempeli poster Prayuth dan Xi.

Polisi terlihat maju ke arah pengunjuk rasa dengan perisai anti huru hara dan memukul mundur mereka dengan pentungan.

Beberapa aktivis menuduh polisi menembakkan peluru karet. Namun, tuduhan tersebut dibantah oleh petugas.

“Kami menangkap beberapa pengunjuk rasa karena mereka menyerang mobil polisi dan aset resmi lainnya. Mereka juga melemparkan barang-barang ke arah polisi,” kata seorang perwira tinggi polisi Thailand kepada Reuters.

https://www.kompas.com/global/read/2022/11/18/160100270/ktt-apec-diwarnai-dugaan-uji-coba-rudal-korea-utara-dan-demo

Terkini Lainnya

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke