Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biden Tak Ikut Gala Dinner KTT G20, Pejabat AS Ungkap Alasannya

NUSA DUA, KOMPAS.com – Presiden AS Joe Biden tak ikut gala dinner KTT G20 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali, pada Selasa (15/11/2022) malam.

Di antara para pemimpin dunia, Biden tidak tampak menghadiri acara makan malam berdasarkan pantauan Kompas.com lewat Media Center KTT G20.

Seorang pejabat AS mengonfirmasi bahwa Biden memang melewatkan jamuan makan malam KTT G20 di GWK, sebagaimana dilansir CNN.

Pejabat tersebut menuturkan, Biden tidak menghadiri jamuan makan malam karena ada sejumlah urusan, bukan karena Covid-19.

Sebelumnya, Biden diketahui sempat bertemu Perdana Menteri Kamboja yang ternyata positif Covid-19.

Biden kemudian menjalani tes dan dinyatakan negatif.

“Dia baru saja menghabiskan waktu mengikuti berbagai rapat sepanjang hari dan perlu mengelesaikan beberapa hal malam ini,” kata pejabat tersebut, Selasa.

Biden juga telah menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena tidak ikut gala dinner KTT G20.

Diberitakan sebelumnya, para pemimpin yang menhadiri jamuan makan malam KTT G20 tampak mengenakan batik dengan motif dan warna yang berbeda-beda.

Misalnya, Presiden India Narendra Modi tampak memakai kemeja batik warna ungu, Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengenakan kemeja batik warna hijau tocsa, dan Presiden China Xi Jinping berbusana batik warna biru.

Sementara itu, berbeda dengan yang lain, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) kompak berpenampilan seperti biasanya.

Pantauan Kompas.com dari siaran langsung jamuan makan malam KTT G20, MBZ datang memakai baju putih dengan penutup kepala, seperti yang biasa dia pakai dalam berbagai acara resmi.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi selaku tuan rumah KTT G20 memakai pakaian adat Bali saat jamuan makan malam.

Pakaian adat Bali yang dipakainya terdiri dari penutup kepala warna merah marun-emas rompi hitam dan kain berwarna merah marun.

Dari konferensi pers sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan bahwa para delegasi KTT G20 akan diberikan pilihan untuk memakai baju yang telah disiapkan oleh panitia penyelenggara.

https://www.kompas.com/global/read/2022/11/16/065736870/biden-tak-ikut-gala-dinner-ktt-g20-pejabat-as-ungkap-alasannya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke