Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hasil Studi: Kota-kota Pesisir di Asia Tenggelam dengan Cepat, termasuk Jakarta

SINGAPURA, KOMPAS.com – Hasil studi terbaru menunjukkan kota-kota pesisir yang luas di Asia Selatan dan Asia Tenggara lebih cepat daripada di tempat lain di dunia.

Hal ini membuat puluhan juta orang di kota-kota itu lebih rentan terhadap kenaikan permukaan laut.

Urbanisasi yang cepat telah membuat kota-kota ini menyedot air tanah secara besar-besaran untuk melayani populasi mereka yang berkembang, menurut hasil penelitian oleh Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Diberitakan Kantor berita AFP pada Jumat (23/9/2022), penelitian tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Nature Sustainability pada pekan lalu.

"Ini menempatkan kota-kota yang mengalami penurunan tanah lokal dengan cepat pada risiko bahaya pesisir lebih besar daripada yang sudah ada karena kenaikan permukaan laut yang didorong oleh iklim," kata studi tersebut.

Termasuk Jakarta

Pusat kota terpadat dan pusat bisnis utama Vietnam, Kota Ho Chi Minh, turun rata-rata 16,2 milimeter (0,6 inci) setiap tahun.

Kota ini menjadi yang paling cepat tenggelam berdasarkan kajian data satelit dari 48 kota pesisir di seluruh dunia yang disurvei.

Kota pelabuhan Chittagong di Bangladesh selatan berada di urutan kedua dalam daftar itu.

Kota Ahmedabad di India barat, ibu kota Indonesia Jakarta, dan kota pusat komersial Myanmar Yangon, juga tenggelam lebih dari 20 milimeter pada tahun-tahun puncak.

"Banyak dari kota-kota pesisir yang cepat turun ini adalah kota-kota besar yang berkembang pesat, di mana tuntutan tinggi untuk ekstraksi air tanah dan pemuatan dari struktur bangunan yang dibangun dengan padat, berkontribusi pada penurunan tanah lokal," kata studi tersebut.

Kota-kota itu tenggelam bukan akibat perubahan iklim, tetapi tim peneliti mengatakan pekerjaan mereka akan memberi wawasan yang lebih baik tentang bagaimana fenomena tersebut akan "memperparah efek kenaikan rata-rata permukaan laut yang didorong oleh iklim".

Pada 2050, menurut Intergovernmental Panel on Climate Change atau Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim PBB (IPCC), lebih dari satu miliar orang akan tinggal di kota-kota pesisir yang berisiko naik permukaan lautnya.

IPCC mengatakan bahwa permukaan laut global bisa naik hingga 60 sentimeter (24 inci) pada akhir abad ini bahkan jika emisi gas rumah kaca berkurang tajam.

https://www.kompas.com/global/read/2022/09/24/064500270/hasil-studi--kota-kota-pesisir-di-asia-tenggelam-dengan-cepat-termasuk

Terkini Lainnya

Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Global
Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Global
Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Global
Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke