Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dihantam Banjir, Pakistan Juga Alami Lonjakan Kasus Demam Berdarah dan Malaria

ISLAMABAD, KOMPAS.com – Kasus penyakit yang dibawa nyamuk, terutama demam berdarah dan malaria, meningkat di Pakistan saat negara tersebut dihantam banjir bandang.

Provinsi Sindh, salah satu wilayah yang paling parah terkena dampak banjir, telah melaporkan lebih dari 3.072 kasus malaria dan 1.098 demam berdarah bulan ini.

Hal tersebut dilaporkan Menteri Informasi Pakistan Sindh Sharjeel Memon, sebagaimana diwartakan Dawn.

Dia menuturkan, setidaknya sembilan orang meninggal karena demam berdarah pada September ini.

Korban tewas tersebut semuanya dari Karachi, Ibu Kota Sindh sekaligus kota terbesar di Pakistan, sebagaimana dilansir The New Arab, Kamis (15/9/2022).

Sejauh ini, banjir telah meluluhlantakkan Pakistan di mana 30 juta orang tedampak dan sekitar 1.500 orang tewas.

Sekitar sepertiga dari Pakistan terendam banjir. Pemerintah juga memperingatkan krisis kesehatan yang membayangi akibat bencana tersebut.

Meskipun banjir perlahan mulai surut, genangan air tetap ada di beberapa wilayah, menciptakan tempat berkembang biak yang sempurna bagi nyamuk.

Hal ini membuat mereka yang tinggal daerah air yang masih menggenang rentan terhadap penyakit yang dibawa oleh serangga.

Seorang petugas kesehatan yang dikutip BBC, Khosa, mengatakan bahwa pihaknya berusaha yang terbaik.

Namun, ketakutan terbesarnya adalah saat ini ada bayang-bayang bencana kemanusiaan.

“Begitu banyak orang jatuh sakit, kasus demam berdarah, malaria, serta masalah gastro dan kami tidak dapat membantu mereka semua,” ucap Khosa.

Pekan lalu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bertemu dengan para korban bencana banjir dan menyatakan keprihatinannya tentang situasi di Pakistan.

Dia mendesak negara-negara kaya untuk berbuat lebih banyak membantu negara Asia Selatan tersebut pulih dari tragedi itu.

“Pakistan tidak bertanggung jawab atas krisis ini, ini adalah produk dari perubahan iklim, ini disebabkan oleh mereka yang mengisi atmosfer dengan gas rumah kaca,” kata Guterres kepada BBC.

“G20, ekonomi terbesar di dunia, mereka mewakili 80 persen emisi. Pakistan kurang dari 1 persen,” sambung Guterres.

https://www.kompas.com/global/read/2022/09/16/210100470/dihantam-banjir-pakistan-juga-alami-lonjakan-kasus-demam-berdarah-dan

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke