Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belarus Mengaku Sudah Modifikasi Pesawat Tempur SU-24 untuk Membawa Senjata Nuklir

MINSK, KOMPAS.com - Presiden Alexander Lukashenko mengatakan pesawat tempur SU-24 militer Belarus telah dimodifikasi untuk membawa senjata nuklir, dan bahwa Minsk akan segera bereaksi jika Barat menyebabkan masalah.

Lukashenko mengatakan telah menyetujui langkah untuk memodernisasi pesawat tempur Belarus dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, menurut kantor berita Belta pada Jumat (24/8/2022).

Pemimpin otoriter Belarus bekas Soviet itu, telah mengizinkan Rusia menggunakan wilayah Belarus untuk melancarkan serangan terhadap Ukraina.

Dalam pengakuannya, pemimpin berusia 67 itu tidak merinci tentang bagaimana transfer senjata dari Moskwa mungkin terjadi.

Namun pada kesempatan yang sama dia menyinggung tentang potensi ancaman masa depan dari negara tetangga Polandia, anggota NATO.

Dia mengatakan yakin bahwa militer Polandia, tidak seperti politisi Warsawa, memahami bagaimana Minsk dapat menanggapi apa yang disebutnya sebagai “eskalasi apa pun”.

Pernyataannya secara keseluruhan tampaknya mengacu pada potensi ancaman dari Barat secara umum.

“Mereka (Barat) harus memahami bahwa jika mereka memilih eskalasi, tidak ada helikopter atau pesawat yang akan menyelamatkan mereka,” kata pria yang memimpin Belarus sejak 1994 itu sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Jumat (26/8/2022).

Lebih lanjut kata dia, semua pekerjaan memodifikasi pesawat tempur Belarus untuk membawa senjata nuklir sudah siap.

“Bukan ide yang baik untuk meningkatkan hal-hal dengan Belarus karena itu akan menjadi eskalasi dengan Negara Kesatuan (Rusia dan Belarus) yang memiliki senjata nuklir. Jika mereka mulai membuat masalah, tanggapannya akan segera,” katanya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/08/27/200300970/belarus-mengaku-sudah-modifikasi-pesawat-tempur-su-24-untuk-membawa

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke