Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Baru Memasuki Kelab Malam Singapura Setelah Pelonggaran Aturan Covid-19…

Angka kasus harian Covid-19 di Singapura terpantau stabil di kisaran 3.000-an.

Penderita Covid-19 pun tidak perlu lagi tergesa-gesa menjumpai dokter apalagi menuju ke rumah sakit (RS).

Pasien yang terinfeksi cukup menjalani isolasi dan pengobatan mandiri di rumah masing-masing.

Mayoritas orang yang tertular virus corona terdata hanya bergejala sangat ringan atau bahkan tidak bergejala.

Jumlah pasien yang harus dirawat inap di rumah sakit karena Covid-19 mencapai rataan 50-an orang saat ini.

Data terakhir Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) pada pertengahan Juni 2022 ini menunjukkan, tidak ada pasien yang terbaring di ruang perawatan intensif alias ICU.

Normalisasi kehidupan sehari-hari seperti masa sebelum Covid-19 dipertegas dengan relaksasi terbaru yang mulai berlaku pekan ini.

Pelongaran aturan Covid-19 di kelab malam Singapura

Pemerintah Singapura mengumumkan warga "Negeri Singa” tidak perlu lagi menunjukan status negatif tes antigen (ART) Covid-19 sebelum memasuki kelab malam.

Adapun sebelumnya para pecinta dunia malam harus menjalani tes antigen sejak pembukaan kembali pusat hiburan malam pada 20 April lalu.

Satu-satunya yang perlu ditunjukan di pintu masuk adalah status vaksinasi penuh alias telah menerima tiga dosis vaksin Covid-19.

Meski begitu, masker tetap harus dipakai di lantai dansa seperti di tempat-tempat indoor atau tertutup lainnya.

Pantauan Kompas.com, Sabtu (18/6/2022) dini hari waktu setempat di Zouk Singapore, kelab malam tersohor di Singapura, terlihat antrean panjang memasuki kelab yang berlokasikan di Clarke Quay itu.

Dengan dihapuskannya syarat menunjukkan status negatif tes antigen, penduduk dapat memasuki kelab malam kapan saja sepanjang kapasitas belum penuh.

Lantai dansa juga terlihat sangat sesak setelah kapasitas maksimal dinaikan dari 500 menjadi 1.200 clubbers.

Walau situasi Covid-19 sangat terkendali, bukan berarti Singapura lengah mengendurkan pemantauan.

Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung menyampaikan, Singapura mengantisipasi gelombang ke-8 Covid-19 yang mungkin muncul pada bulan Juli atau Agustus.

Ong mengatakan Singapura telah mendeteksi beberapa kasus Covid-19 dari subvarian baru BA.4 dan BA.5.

Namun, subvarian itu belum "mengambil alih" subvarian BA.2, merujuk pada variasi Omicron yang merupakan 99 persen dari infeksi lokal Covid-19 sejauh ini.

"Jadi tidak akan terjadi apa-apa sampai berbulan-bulan kemudian, ketika antibodi kita mulai berkurang, maka Anda bisa melihat BA.4 dan (BA.5) kemungkinan muncul Juli atau Agustus. Itu perkiraan kami," kata Menteri berusia 52 tahun itu.

RS sendiri telah berstatus siaga dengan memastikan ketersediaan tempat tidur rawat inap dan tenaga kesehatan.

Warga berusia 50 hingga 59 tahun juga dapat bergerak ke pusat vaksinasi untuk menerima suntikan booster kedua atau dosis keempat vaksin Covid-19.

Angka vaksinasi Singapura tetap yang tertinggi di dunia yaitu 96 persen telah menerima dua dosis dan 77 persen telah disuntik booster.

Tingginya vaksinasi ini menjadi kunci krusial terkendalinya penyebaran Covid-19 varian Omicron sejak awal tahun in.

https://www.kompas.com/global/read/2022/06/18/190000270/cara-baru-memasuki-kelab-malam-singapura-setelah-pelonggaran-aturan-covid

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke