Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Dituduh Lakukan Kekejaman di Mali, Ditemukan Kuburan Massal, Perancis yang Disalahkan

PARIS, KOMPAS.com - Tentara Perancis mengatakan telah memfilmkan tentara bayaran Rusia yang mengubur mayat di dekat pangkalan militer Mali untuk menuduh pasukan Perancis meninggalkan kuburan massal.

Dilansir dari AFP, video yang difilmkan dengan drone tersebut menunjukkan apa yang tampak seperti tentara Kaukasia menutupi mayat dengan pasir di dekat pangkalan Gossi di Mali utara.

Itu terjadi setelah akun Twitter dengan nama Dia Diarra, yang menggambarkan dirinya sebagai "mantan tentara" dan "patriot Mali", memposting gambar mayat yang terkubur di pasir dan menuduh Perancis melakukan kekejaman.

"Ini yang ditinggalkan Perancis saat mereka meninggalkan markas di #Gossi... Kita tidak bisa diam!" tulis akun tersebut.

Staf umum Perancis menyebut video Twitter sebagai "serangan informasi" dan mengatakan profil itu sangat mungkin akun palsu yang dibuat oleh Wagner, sebuah kelompok tentara bayaran swasta Rusia.

Tentara Perancis mengungkap membandingkan foto-foto yang dipublikasikan di Twitter dengan gambar yang diambil oleh sensor khusus memungkinkan mereka untuk menarik garis langsung antara aktivitas Wagner dan apa yang secara keliru dikaitkan dengan tentara Perancis.

"Manuver untuk mendiskreditkan pasukan Barkhane ini tampaknya terkoordinasi. Ini mewakili berbagai serangan informasi yang dihadapi tentara Prancis selama beberapa bulan," kata Tentara Perancis.

Perancis dan Amerika Serikat (AS) menuduh tentara bayaran Wagner ditempatkan di Mali saat Paris menghentikan operasi militernya yang berlangsung hampir satu dekade di negara Afrika Barat, Barkhane.

Pemerintah Mali yang didominasi militer telah membantah tuduhan itu dan mengatakan orang Rusia di negara itu adalah instruktur militer.

Perancis secara resmi menyerahkan kendali pangkalan Gossi kepada tentara Mali pada Selasa (19/4/2022), sebagai bagian dari penarikan yang diumumkan pada Februari.

Staf umum Perancis memperingatkan tentang perang informasi setelah mundurnya pangkalan itu, yang menampung 300 tentara Prancis.

Juru bicara Pascal Ianni mengatakan sebuah laporan telah disusun untuk menetapkan keadaan bermain untuk melindungi Perancis dari tuduhan potensial, termasuk mempersenjatai teroris dan melakukan tuntutan.

Sentimen anti-Perancis telah tumbuh di Afrika Barat, di mana pasukan Perancis telah beroperasi sejak 2013 untuk membendung pemberontakan jihadis, dan kampanye media sosial telah menargetkan pasukan Perancis.

Penarikan Perancis dari Mali terjadi saat petak-petak wilayah tetap berada di bawah kendali pemberontak yang terkait dengan Al-Qaeda dan kelompok Negara Islam dan ketika ketegangan meningkat antara Paris dan Bamako atas dugaan pengerahan tentara bayaran Wagner.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/22/085800170/rusia-dituduh-lakukan-kekejaman-di-mali-ditemukan-kuburan-massal-perancis

Terkini Lainnya

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Global
Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke