Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gerai KFC hingga KIA Ditutup Paksa di India Imbas Kicauan Soal Kashmir

NEW DELHI, KOMPAS.com - Gerai milik beberapa perusahaan multinasional dipaksa ditutup oleh kelompok-kelompok garis keras India, setelah anak perusahaan mereka yang berbasis di Pakistan mengunggah pesan di media sosial untuk mendukung Kashmir.

Sejumlah perusahaan multinasional dilaporkan mengunggah pesan di media sosial pada 5 Februari bertepatan dengan Hari Solidaritas Kashmir Pakistan.

Perayaan itu diadakan setiap tahun untuk memperingati pengorbanan warga Kashmir, yang berjuang untuk menentukan nasib sendiri.

Pesan itu kemudian menyebabkan kemarahan di antara pengguna media sosial di India.

Lusinan toko dan ruang pameran milik Pizza Hut, KFC dan raksasa mobil Korea Selatan – Hyundai dan KIA – ditutup di negara bagian India barat.

Dilansir Al Jazeera pada Minggu (13/2/2022), aksi penutupan paksa itu dialkukan oleh anggota kelompok supremasi Hindu – Bajrang Dal dan Vishwa Hindu Parishad (VHP atau Dewan Hindu Dunia) – terkait dengan Partai Bhartiya Janata (BJP) yang dipimpin Perdana Menteri Narendra modi.

“Perusahaan-perusahaan ini tidak dapat melakukan bisnis di India dan pada saat yang sama mendukung pendirian Pakistan di Kashmir,” Dinesh Navadiya, bendahara nasional VHP, mengatakan kepada kantor berita Reuters selama protes di kota Surat.

Kehebohan itu menekankan risiko yang dihadapi oleh perusahaan yang beroperasi di kedua wilayah yang bersaing, India dan Pakistan, yang menguasai sebagian Kashmir tetapi keduanya mengklaim wilayah Himalaya itu secara penuh.

BJP selama beberapa dekade berkampanye menentang otonomi terbatas yang diberikan kepada Kashmir yang dikelola India oleh konstitusi India.

Pada Agustus 2019, Perdana Menteri Modi membatalkan Pasal 370 konstitusi India yang menjadi dasar status khusus Kashmir. Seiring waktu, India menipiskan otonomi wilayah mayoritas Muslim.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh pemerintah Modi menginjak-injak kebebasan sipil dan menangkap wartawan dan aktivis hak asasi manusia saat undang-undang, yang menurut warga Kashmir akan bertentangan dengan kepentingan penduduk setempat, disahkan.

'Ketidaksenangan terhadap pemerintah'

India mengatakan Pakistan mendukung pemberontakan bersenjata melawan pemerintahan New Delhi di Kashmir yang dikelola India yang pecah pada 1990-an. Pakistan membantah tuduhan itu dan mengatakan hanya memberikan dukungan diplomatik dan moral bagi rakyat Kashmir.

“Kami memprotes secara damai terhadap perusahaan-perusahaan ini atas cuitan oleh afiliasi Pakistan mereka untuk mendukung Kashmir,” kata Hitendrasinh Rajput, juru bicara unit negara bagian VHP di kota terbesar di Ahmedabad, Gujarat.

“Kami ingin menjelaskan kepada perusahaan-perusahaan ini dan lainnya bahwa Kashmir adalah bagian tak terpisahkan dari India,” kata Rajput.

Perusahaan termasuk Hyundai, Kia, Domino's Pizza, Yum Brand's Pizza Hut dan KFC, Suzuki Motor Jepang, Honda Motor dan Isuzu Motor mengeluarkan permintaan maaf karena kritik terhadap unggahan tersebut meningkat.

Perusahaan Hyundai Motor Korea Selatan mengatakan sangat menyesalkan atas setiap pelanggaran yang dilakukan terhadap orang India, imbas cuitan "tidak sah" dari akun mitranya di Pakistan yang menyatakan solidaritas untuk rakyat Kashmir.

“Kami sangat menyesalkan pelanggaran apa pun yang dilakukan kepada orang-orang India oleh aktivitas media sosial tidak resmi ini. Kami telah menerapkan proses untuk mencegah terulangnya kembali (masalah) di masa depan,” kata Hyundai.

Perusahaan ini adalah penjual mobil terbesar kedua di India setelah Maruti Suzuki, menjual hampir setengah juta kendaraan di negara itu pada tahun fiskal terakhir dan mengekspor lebih dari satu juta unit, menjadikannya eksportir mobil terbesar di India.

Demikian pula, KFC India menyampaikan permintaan maaf untuk unggahannya dan berkata, "Kami menghargai dan menghormati India, dan tetap teguh dalam komitmen kami untuk melayani semua orang India dengan bangga."

Unggahan media sosial juga memicu perselisihan diplomatik, yang menyebabkan India memanggil utusan Korea Selatan atas masalah tersebut minggu lalu.

India menyampaikan “ketidaksenangan yang kuat dari pemerintah atas unggahan media sosial yang tidak dapat diterima oleh Hyundai Pakistan”, kata juru bicara kementerian Arindam Bagchi seperti dikutip oleh Hindustan Times setempat.

Menteri luar negeri Korea Selatan juga menelepon rekannya dari India. Pasangan itu membahas "masalah Hyundai", kata Subrahmanyam Jaishankar dari India dalam sebuah cuitan Twitter.

https://www.kompas.com/global/read/2022/02/14/160000470/gerai-kfc-hingga-kia-ditutup-paksa-di-india-imbas-kicauan-soal-kashmir

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke