Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasukan AS Jadi Sumber Lonjakan Infeksi Covid-19 Jepang, Pangkalan Militer Dibatasi Ketat

TOKYO, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) dan Jepang pada Minggu (9/1/2022) sepakat menahan pasukan Amerika di pangkalan mereka, karena kekhawatiran tentang peningkatan tajam dalam kasus virus corona di negara itu.

Pembatasan mulai Senin (10/1/2021) akan berlangsung 14 hari, membatasi personel militer AS ke fasilitas pangkalan militer kecuali untuk “kegiatan penting,” kata pernyataan dari Pasukan AS di Jepang. Kementerian Luar Negeri Jepang merilis pernyataan yang sama.

Sekutu akan berbagi informasi dan bekerja sama dalam penanganan virus corona, “mengingat virulensi luar biasa dari varian omicron yang menyebar ke seluruh Jepang,” kata pernyataan itu melansir AP.

Anggota militer AS akan mengenakan masker, baik di dalam maupun di luar pangkalan, dan ketika berada di luar rumah mereka.

Mereka juga akan terus melakukan pengujian ketat sebelum berangkat dan setelah tiba di Jepang.

Kasus Covid-19 Jepang melonjak di atas 8.000 pada Sabtu (8/1/2022), tertinggi selama empat bulan terakhir. Lonjakan paling menonjol di daerah dekat pangkalan AS.

Pekan lalu, Jepang sudah meminta AS untuk bekerja sama dalam menjaga personel militernya di pangkalan.

Okinawa, sekelompok pulau di barat daya yang menampung sebagian besar dari 55.000 tentara AS di Jepang, termasuk di antara tiga prefektur, di mana pembatasan Covid-19 Jepang yang terpisah dimulai pada Minggu (9/1/2022).

Langkah-langkah pembatasan Covi-19 diterapkan hingga akhir bulan. Itu termasuk mengatur jam tutup lebih awal untuk restoran, pada jam 8 malam atau jam 9 malam. Beberapa restoran juga harus berhenti menyajikan alkohol.

Peningkatan pembatasan Covid-19 Jepang juga mulai berlaku di prefektur Yamaguchi, di mana pangkalan Iwakuni berada, dan di dekat Hiroshima.

Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima, yang mendokumentasikan pengeboman atom AS di Jepang pada akhir Perang Dunia II, dan Kastil Hiroshima, keduanya tertutup untuk pengunjung.

Wilayah lain mungkin melihat pembatasan serupa jika kasus terus meningkat.

Orang-orang di “Negeri Sakura” telah diperingatkan untuk kembali tinggal di rumah dan menghindari perjalanan.

Sampai saat ini, bar, kuil, dan distrik perbelanjaan telah dipadati oleh pengunjung akhir tahun dan wisatawan liburan Tahun Baru.

Di Tokyo, kasus harian yang terkonfirmasi telah melebihi 1.200 selama dua hari terakhir, 14 kali lipat dari jumlah seminggu sebelumnya.

Selama pandemi, Jepang tidak pernah memberlakukan penguncian, tetapi telah menerapkan berbagai tingkat pembatasan Covid-19 sektoral, termasuk penutupan sekolah dan pembatalan acara.

Sekitar 80 persen dari populasi telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua mereka.

Program vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster) baru saja dimulai, dengan kurang dari 1 persen orang yang menerimanya, meskipun pemerintah telah berulang kali berjanji mempercepat peluncuran programnya.

Jepang telah mengatur kontrol perbatasan yang ketat, melarang sebagian besar perjalanan masuk kecuali untuk penduduk dan warga negara yang kembali.

Covid-19 Jepang telah melaporkan sekitar 18.300 kematian sejauh ini. Dalam beberapa hari terakhir, hanya ada satu atau dua kematian, dan pada beberapa hari tertentu tidak ada sama sekali.

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/09/214000170/pasukan-as-jadi-sumber-lonjakan-infeksi-covid-19-jepang-pangkalan-militer

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke