Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banjir Malaysia Terparah, Warga Marah Pemerintah Lambat Bantu Korban

Hujan deras berhari-hari menyebabkan sungai meluap minggu lalu, membanjiri kota-kota, membuat puluhan ribu orang harus mengungsi.

Peralatan yang rusak dan perabotan yang basah kuyup menumpuk di jalan-jalan dan di luar rumah di daerah yang dilanda banjir, saat penduduk dan para relawan melanjutkan pembersihan besar-besaran.

Sementara itu, banyak yang frustrasi dengan Pemerintah Malaysia.

"Saya marah. Tidak ada bantuan dari pemerintah... Kami membutuhkan uang tunai untuk membangun kembali kehidupan kami," kata Asniyati Ismail, yang tinggal di kawasan pemukiman di Shah Alam, ibu kota negara bagian Selangor.

"Ada lumpur di mana-mana, semuanya hancur," katanya kepada AFP saat kedua anaknya membantunya membersihkan.

Tumpukan sampah yang tertinggal di daerah tersebut setelah banjir juga memicu kekhawatiran akan wabah penyakit.

Selangor, yang mengelilingi ibu kota Malaysia Kuala Lumpur, adalah negara bagian yang paling parah dilanda banjir.

Banyak orang di Shah Alam terjebak di rumah mereka tanpa makanan selama berhari-hari, sebelum dievakuasi dengan kapal dalam operasi penyelamatan.

"Dan sekarang mereka lambat dalam operasi pembersihan. Bahkan setelah tujuh hari, sampah di kawasan ini belum dibersihkan."

Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengakui adanya kelemahan dalam respons banjir, tetapi telah menjanjikan perbaikan ke depannya.

Banjir Malaysia terjadi setiap tahun selama musim hujan, dari November hingga Februari, tetapi bulan ini adalah yang terburuk sejak 2014.

Sejauh ini banjir Malaysia 2021 menewaskan sedikitnya 48 orang dan lima orang hilang, kata para pejabat.

Pemanasan global dikaitkan dengan banjir Malaysia yang semakin parah.

Oleh karena atmosfer yang lebih hangat menampung lebih banyak air, perubahan iklim meningkatkan risiko dan intensitas banjir dari curah hujan yang ekstrem.

Kawitha Maratha (39) dan keempat anaknya diselamatkan dengan perahu setelah air banjir naik dengan cepat ke lantai dua rumah mereka di Shah Alam. Suaminya meninggal.

“Banjir menghancurkan hidup kami,” katanya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/12/28/074500570/banjir-malaysia-terparah-warga-marah-pemerintah-lambat-bantu-korban

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke