Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Dukun" Kerusuhan Gedung Capitol Dipenjara 41 Bulan

Chansley mengaku bersalah karena menghalangi proses resmi, setelah ikut andil dalam penyerbuan Capitol Hill oleh para pendukung mantan presiden Donald Trump.

Pengadilan mendengar, setelah memasuki gedung Kongres AS itu Chansley mengambil kursi wakil presiden Mike Pence di mimbar, meninggalkan pesan yang mengatakan: "Ini hanya masalah waktu. Keadilan akan datang."

"Pria terhormat mengakui ketika mereka salah," kata Chansley di pengadilan. "Saya salah memasuki Capitol. Saya tidak punya alasan," dikutip dari AFP.

Dalam pernyataan yang panjang dan bertele-tele, Chansley memuji hakim dan merujuk pada Yesus Kristus, Mahatma Gandhi, Buddha, serta Hakim Agung AS Clarence Thomas.

"Saya bukan pemberontak. Saya jelas bukan teroris domestik," katanya.

Hukuman itu sesuai dengan hukuman terberat yang dijatuhkan kepada ratusan pendukung Trump yang berpartisipasi dalam penyerbuan Gedung Capitol.


Demokrat menyebut penyerbuan Capitol Hill sebagai pemberontakan yang berusaha menghalangi Kongres mengesahkan kemenangan Joe Biden atas Trump di pilpres AS 2020.

Jaksa federal sebelumnya menuntut 51 bulan penjara untuk Chansley, promotor teori konspirasi QAnon yang telah bepergian ke seantero AS untuk tampil di demonstrasi pro-Trump.

Menjelang hukuman, Asisten Jaksa AS Kimberly Paschall memutar video Chansley saat berada di ruang Senat, beberapa saat setelah Pence dan para senator dievakuasi karena serangan itu.

Dalam video tersebut, Chansley membawa tombak dengan bendera AS terpasang dan wajahnya dicat merah, putih, dan biru, melolong panjang dan berteriak "waktunya habis".

Pengacara Chansley, Albert Watkins, mengatakan kliennya itu sudah lama menderita penyakit mental yang telah didiagnosis dan benar-benar menyesali perbuatannya.

"Dia bertanggung jawab dan ingin dimintai pertanggungjawaban," kata Watkins.

Jacob Chansley si dukun kerusuhan Gedung Capito adalah salah satu dari 600 lebih orang yang didakwa atas serangan 6 Januari, yang menunda beberapa jam sertifikasi Biden sebagai presiden berikutnya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/21/131926370/dukun-kerusuhan-gedung-capitol-dipenjara-41-bulan

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke