Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kondisi Ethiopia Makin Tak Menentu, Dewan Keamanan PBB Desak Pertempuran Dihentikan

JENEWA, KOMPAS.com - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pertama kalinya menyerukan diakhirinya permusuhan di Ethiopia, mendesak pihak-pihak yang bertikai untuk merundingkan “gencatan senjata abadi”.

Konflik selama setahun antara pasukan pemerintah federal dan pasukan Tigrayan telah menewaskan ribuan orang dan membuat lebih dari 2,5 juta orang mengungsi.

PBB mengatakan hingga 7 juta orang di wilayah Tigray, Amhara dan Afar membutuhkan bantuan. Mereka termasuk 5 juta orang di Tigray, di mana sekitar 400.000 orang diperkirakan hidup dalam kondisi seperti kelaparan.

Sebuah pertemuan Dewan Keamanan PBB yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada Jumat (5/11/2021), dijadwal ulang untuk awal minggu depan, tak lama sebelum agenda itu rencananya berlangsung.

Namun, dalam pernyataan pers bersama, 15 anggota badan paling kuat PBB itu “menyatakan keprihatinan mendalam tentang perluasan dan intensifikasi bentrokan militer di Ethiopia utara”.

Dewan Keamanan lebih lanjut meminta semua pihak menahan diri "dari pidato kebencian yang menghasut dan hasutan untuk kekerasan dan perpecahan".

Semua pihak di Ethiopia juga didesak "untuk mengakhiri permusuhan dan untuk merundingkan gencatan senjata yang abadi".

Anggota dewan juga menyerukan akses tanpa hambatan untuk bantuan kemanusiaan dan terutama pembukaan kembali layanan publik.

Argumen dengan Rusia

Badan PBB telah merundingkan sebuah pernyataan selama beberapa hari dan akhirnya mencapai kompromi dengan Rusia mengenai teks tersebut, kata para diplomat.

“Ada argumen, kami memahami, tentang rancangan pernyataan yang dibuat terutama oleh Irlandia dan Kenya yang menyerukan penghentian permusuhan,” kata Mika Hanna dari Al Jazeera, yang melaporkan dari markas besar PBB.

“Kami memahami bahwa Rusia, khususnya, keberatan dengan beberapa bahasa dalam pernyataan khusus ini.

Tetapi presiden Dewan Keamanan muncul dan membaca pernyataan itu”, yang merupakan pernyataan seruan kedua oleh dewan pada tahun ini.

Hanna mencatat bahwa Duta Besar Meksiko untuk PBB Juan Ramon de la Fuente Ramirez, presiden dewan untuk November, “bersusah payah untuk menekankan pandangannya bahwa Dewan Keamanan tidak terpecah dalam masalah ini,” tambahnya.

Dengan pertemuan yang sekarang diperkirakan akan berlangsung pada Senin (8/11/2021), keterlibatan negara tetangga Kenya sangat penting menurut sejumlah diplomat yang berbicara dengan Al Jazeera.

“Alasannya adalah pandangan yang berlaku di Dewan Keamanan saat ini bahwa masalah Afrika membutuhkan solusi Afrika; harus ada keterlibatan langsung Afrika dalam menyelesaikan krisis ini, oleh karena itu keinginan agar Uni Afrika memimpin bersama dengan tetangga Afrika di Ethiopia,” kata Hanna.

Kronologi perang Ethiopia

Ketegangan politik selama berbulan-bulan antara pemerintah Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed dan para pemimpin Front Pembebasan Rakyat Tigrayan (TPLF), yang pernah mendominasi pemerintah Ethiopia, meledak menjadi perang pada November 2020.

Setelah beberapa pertempuran paling sengit dalam konflik, tentara Ethiopia melarikan diri dari ibu kota Tigray, Mekelle, pada Juni.

Dalam beberapa pekan terakhir, konflik meluas melampaui perbatasan Tigray, ke wilayah tetangga Amhara dan Afar.

Pasukan Tigrayan, yang beraliansi dengan Tentara Pembebasan Oromo, mengatakan mereka merebut kota-kota utama di jalan raya utama menuju ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, dan mengancam akan bergerak ke arahnya.

Pemerintah Ethiopia menuduh pasukan Tigrayan membesar-besarkan keuntungan teritorial mereka.

Sebagian besar Ethiopia utara berada di bawah pemadaman komunikasi dan akses bagi wartawan dibatasi. Dampaknya, klaim medan perang sulit untuk diverifikasi secara independen.

Di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional atas prospek perang habis-habisan di negara terpadat kedua di Afrika, angkatan bersenjata federal pada Jumat (5/11/2021) mengimbau pensiunan tentara dan veteran untuk bergabung kembali dengan militer. Batas waktu pendaftaran ditetapkan hingga 24 November.

Dalam seminggu terakhir, pemerintah Ethiopia juga telah mengumumkan keadaan darurat selama enam bulan. Pemerintah setempat mengatakan kepada warga sipil di ibu kota untuk mendaftarkan senjata mereka dan bersiap mempertahankan lingkungan mereka.

Pada Jumat (5/11/2021), kedutaan Amerika Serikat di Addis Ababa menyarankan semua warga AS untuk meninggalkan negara itu "sesegera mungkin", menggambarkan situasi keamanan sebagai "sangat tidak pasti".

 

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/06/075817770/kondisi-ethiopia-makin-tak-menentu-dewan-keamanan-pbb-desak-pertempuran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke