Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Norodom Sihamoni, Raja Kamboja

KOMPAS.com - Raja Kamboja Norodom Sihamoni lahir pada 14 Mei 1953 di Phnom Penh, Kamboja.

Dia naik tahta sebagai raja menggantikan ayahnya, Norodom Sihanouk pada Oktober 2004, setelah Sihanouk turun takhta.

Dilansir Britannica, pria berusia 68 tahun ini adalah sulung dari dua putra Sihanouk dengan ratu terakhirnya, Monineath.

Pada saat kelahiran Sihamoni, Kamboja merdeka dari Perancis--yang sampai saat itu mempertahankan protektorat atas Kamboja.

Namun, negara baru tersebut berada di tengah periode perang dan kerusuhan yang berkepanjangan, di antaranya perang Indochina.

Ini membuat Sihamoni menghabiskan sebagian besar hidupnya di luar negeri.

Sejak usia dini, Sihamoni menunjukkan bakat untuk seni. Dia pergi belajar di Cekoslowakia ketika berusia 9 tahun.

Pada usia 14 tahun, dia membintangi Pangeran Kecil, sebuah film yang dibuat oleh ayahnya.

Setelah Sihanouk digulingkan dari kekuasaan dalam kudeta tahun 1970, Sihamoni tetap berada di Praha, menjalani studi di National Conservatory dan Academy of Music Arts, berkonsentrasi pada tari, musik, dan teater.

Pada tahun 1975, ia bergabung dengan ayahnya di Korea Utara dan mulai sekolah film di sana.

Dia terus mengikuti orang tuanya dan kembali ke Kamboja selama rezim totaliter Khmer Merah (1975–1979).

Setelah tahun 1976, dia tinggal bersama orang tuanya di bawah tahanan rumah di istana di Phnom Penh.

Setelah jatuhnya Pol Pot, keluarganya dievakuasi ke China, tempat Sihamoni menjabat sebagai sekretaris ayahnya selama dua tahun.

Pada tahun 1981 ia pindah ke Paris, di mana ia menjadi profesor tari klasik dan membentuk kelompok tarinya sendiri, yang disebut Ballet Deva.

Dia membuat koreografi beberapa pertunjukan rombongan dan juga membuat dua film dengan fokus tarian.

Pada tahun 1992 ia diangkat menjadi wakil tetap Kamboja untuk PBB.

Pada tahun 1993, tahun ketika ayahnya dinobatkan sebagai raja, Sihamoni menjadi perwakilan tetap Kamboja untuk UNESCO, posisi yang dipegangnya hingga tahun 2004, saat dirinya resmi menjadi raja.

https://www.kompas.com/global/read/2021/10/27/063609370/profil-norodom-sihamoni-raja-kamboja

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke