Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Krisis Haiti Memburuk, Perdana Menteri Pecat Jaksa yang Menuduhnya Terlibat Pembunuhan Presiden

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Krisis politik Haiti memburuk setelah Perdana Menteri Ariel Henry memecat kepala jaksa penuntut umum yang menuduhnya terkait dengan pembunuhan Presiden Jovenel Moise.

Keputusan Henry untuk memecat jaksa Bed-Ford Claude mengungkap pertikaian di tingkat tertinggi dari pemerintah Haiti, lebih dari dua bulan setelah Presiden Moise ditembak mati oleh pembunuh yang menyerbu kediaman pribadinya di Port-au-Prince.

Claude dipecat beberapa jam setelah dia meminta hakim yang menyelidiki pembunuhan Presiden Moise mendakwa perdana menteri atas keterlibatannya dalam kasus tersebut.

“Dengan senang hati saya memberitahu Anda bahwa telah diputuskan untuk menghentikan jabatan Anda,” kata Henry kepada Claude dalam surat yang didistribusikan secara publik pada Selasa (14/9/2021) melansir Al Jazeera.

Henry, seorang politikus moderat dan ahli bedah saraf yang ditunjuk Moise sebagai perdana menteri hanya beberapa hari sebelum kematiannya, dalam upaya untuk mengurangi ketegangan politik.

Dia telah berjanji memperbaiki situasi keamanan yang mengerikan di negara itu, dan untuk menyelenggarakan pemilihan umum yang lama tertunda.

Dia secara resmi ditunjuk untuk memerintah beberapa hari setelah pembunuhan Moise.

Claude mengatakan pekan lalu bahwa catatan telepon menunjukkan Henry dua kali berkomunikasi dengan seorang pria, yang diyakini sebagai dalang di balik pembunuhan Moise pada malam kejahatan 7 Juli.

Tersangka itu, mantan pejabat kementerian kehakiman yang dibela Henry di depan umum, kini buron.

Henry menolak permintaan jaksa untuk membahas masalah ini, dan menuding proses itu sebagai politisasi meski tidak menanggapi tuduhan tersebut.

Penolakan pemeriksaan Itu mendorong Claude menulis surat kepada hakim yang mengawasi penyelidikan pembunuhan Moise, untuk mendakwa Henry sebagai tersangka, pada Selasa (14/9/2021).

Dia juga menulis kepada imigrasi untuk memberi tahu mereka agar tidak membiarkan Henry meninggalkan negara itu "karena dugaan serius terkait pembunuhan presiden".

Kemudian masih pada hari yang sama, sepucuk surat dari Henry kepada Claude tertanggal Senin (13/9/2021) muncul. Isinya mengatakan dia memecat jaksa tinggi karena "kesalahan administrasi yang serius", tanpa rincian lebih lanjut.

Dalam surat terpisah tertanggal Selasa (14/9/2021), ia menunjuk Frantz Louis Juste untuk jabatan tersebut.

Masih belum jelas apakah perintah itu valid, karena konstitusi 1987 Haiti mengamanatkan bahwa jaksa hanya dapat ditunjuk atau dipecat oleh presiden, posisi yang masih kosong.

Ketidakpastian hukum

Beberapa ahli hukum menyatakan kekhawatirannya atas permintaan Claude agar Henry diinterogasi dan didakwa, melihat langkahnya sebagai penghalang independensi peradilan.

Beberapa di kalangan pemerintah juga telah menyerukan dalam beberapa hari terakhir agar perdana menteri mengundurkan diri atas tuduhan tersebut.

"Ini adalah tindakan yang aneh dan politis," kata Samuel Madistin, seorang pengacara untuk organisasi hak asasi manusia, kepada kantor berita AFP.

Dekade ketidakstabilan politik, serta bencana alam, telah mengganggu perkembangan Haiti.

Ekonominya yang bergantung pada bantuan adalah yang termiskin di Amerika. Lebih dari sepertiga warga Haiti menghadapi kerawanan pangan akut. Sementara sejumlah gangster mengubah sebagian besar ibu kota menjadi daerah terlarang.

Sejauh ini, 44 orang – termasuk 18 warga Kolombia dan dua warga Amerika keturunan Haiti – ditangkap sehubungan dengan penyelidikan pembunuhan tersebut.

Tidak ada penjaga keamanan presiden yang terluka dalam serangan itu.

“Ini adalah keadaan yang sangat berbelit-belit,” kata Michael Diebert, seorang jurnalis dan penulis yang telah meliput Haiti selama lebih dari 20 tahun kepada Al Jazeera. 

Ada banyak keraguan di antara orang-orang di Haiti tentang apakah penyelidikan ini akan dibiarkan berjalan.

Sebagian besar orang yang telah ditangkap sejauh ini, saya tidak berpikir ada orang yang secara serius berpikir bahwa mereka adalah orang-orang yang mendanai atau perencana intelektual sebenarnya dari kejahatan ini.”

Henry pada Sabtu (11/9/2021) mengkritik permintaan sebelumnya agar dia diinterogasi, dengan mengatakan: “Taktik pengalihan ini, yang dirancang untuk menciptakan kebingungan dan mencegah keadilan berjalan dengan tenang, tidak akan bertahan.”

“Mereka yang benar-benar bersalah, dalang pembunuhan Presiden Jovenel Moise dan mereka yang memerintahkannya, akan ditemukan, dibawa ke pengadilan dan dihukum atas tindakan mereka.”

Pada hari yang sama, perdana menteri mengumumkan kekuatan politik utama Haiti mencapai kesepakatan, untuk membentuk pemerintahan transisi sampai diadakannya pemilihan presiden dan referendum, tentang apakah akan mengadopsi konstitusi baru tahun depan.

Kesepakatan tersebut membentuk Dewan Menteri di bawah kepemimpinan Henry.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/15/173240170/krisis-haiti-memburuk-perdana-menteri-pecat-jaksa-yang-menuduhnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke