Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Raja Don Pedro, Punya Istri Mayat yang Wajib Diperlakukan Bak Ratu

KOMPAS.com - Raja Afonso IV dari Portugal adalah seorang penguasa yang kuat.

Dilansir History Extra, dia terbiasa dengan caranya sendiri dalam segala hal.

Ketika putranya, Don Pedro alias Peter I dari Portugal, jatuh cinta pada Ines Piras de Castro, dia melarang pernikahan itu karena Ines dianggap tidak sah.

Tapi, Pedro malah melanjutkan hubungan itu, kemudian mengklaim bahwa dia dan Ines sudah menikah.

Afonso pun mencoba mengakhiri hubungan itu, tetapi gagal.

Dia lantas mengurung Ines di biara.

Pada Januari 1355, Afonso, tega menyuruh tiga anak buahnya membunuh Ines.

Dua tahun kemudian Afonso meninggal. Pedro pun menjadi raja dan mengejar pembunuh istrinya.

Dua orang ditangkap dan dibawa ke hadapannya, dan jantung mereka dicabut, satu dari depan, yang lain dari belakang.

Di Portugal, mereka yang menganggap diri keturunan dari pembunuh ketiga, merayakan pelariannya dengan piknik setiap bulan Juni.

Menurut legenda, Raja Pedro kemudian menyuruh Ines digali, lantas memerintahkan mayat itu didandani dengan gaya yang pantas.

Mayat itu dianggap layaknya seorang ratu. Dia juga dipakaikan mahkota.

Pedro duduk di singgasana di sebelahnya saat semua bangsawan Portugal melewatinya, mengangkat tangannya, dan menciumnya sebagai tanda kesetiaan.

Tak hanya itu, Pedro memaksa para bangsawan, pendeta, dan para petani untuk membungkuk di depan ratu yang sudah mati dan mencium tangannya.

Pedro, yang semasa hidupnya terkenal karena menerapkan keadilan dengan cara yang paling brutal, nyatanya melakukan hal yang tak masuk akal.

Semuanya demi cinta.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/13/060000770/kisah-raja-don-pedro-punya-istri-mayat-yang-wajib-diperlakukan-bak-ratu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke