Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jenderal Perancis Serukan Para Tentara Mengundurkan Diri atas Surat Perang Saudara

PARIS, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat Perancis memerintahkan para tentara mengundurkan diri, jika mereka menandatangani surat peringatan perang saudara yang dipicu kelompok ekstremis di negara itu.

Surat kontroversial itu dipublikasikan oleh majalah sayap kanan, yang menuduh pemerintah Perancis di bawah Presiden Emmanuel Macron memberikan "konsesi" pada ekstremis.

Seruan tersebut dikeluarkan setelah surat kontroversial perang saudara pertama muncul tiga pekan lalu dan ditandatangani oleh 20 mantan jenderal militer Perancis.

Pemerintah Perancis mengecam surat itu, sedangkan politisi sayap kanan membelanya.

Pada Selasa (11/5/2021), Jenderal François Lecointre menyampaikan surat terbaru muncul dalam sebuah pesan kepada personel militer Perancis, seperti yang dilansir dari BBC pada Rabu (12/5/2021).

"Langkah yang paling masuk akal tentunya meninggalkan institusi untuk secara bebas mengekspresikan ide dan keyakinan mereka," kata Lecointre, menurut laporan media lokal Perancis.

Meski Lecointre tidak mengancam memberikan sanksi apa pun, dia mengklaim bahwa personel aktif yang mendukung surat itu telah melanggar "kewajiban kebijaksanaan".

Dia mengatakan bahwa "keyakinan pribadi" mereka telah melibatkan institusi militer dalam debat politik yang tidak diinginikan.

"Setiap tentara memiliki kebebasan berpikir, tapi harus secara tegas membedakan antara tugas sipil dan militer," tandasnya.

Surat peringatan perang saudara kedua dipublikasikan pada Minggu (9/5/2021) oleh Valeurs Actuelles, majalah berita mingguan sayap kanan yang diterbitkan di Paris.

Surat itu pasalnya ditulis oleh sejumlah tentara aktif, yang mengatakan lebih suka tidak disebutkan namanya karena takut akan hukuman.

Para penulis menggambarkan diri mereka sebagai bagian dari generasi muda tentara yang pernah bertugas di Afghanistan, Mali, dan Republik Afrika Tengah, atau bergabung dengan operasi anti-terorisme domestik.

Pesan mereka mengkritisi respons pemerintah Perancis terhadap "pensiunan" jenderal yang menandatangani surat pada bulan lalu.

"Apakah mereka memperjuangkan Anda untuk mengizinkan Perancis menjadi negara gagal?" tulisnya.

"Jika perang saudara meletus, tentara akan tetap menjaga ketertiban di tanah airnya sendiri," lanjutnya.

Juru bicara Presiden Emmanuel Macron mengatakan surat itu adalah media untuk membantu pemimpin sayap kanan Marine Le Pen, kandidat dalam pemilihan presiden Perancis tahun depan.

Perancis baru-baru ini mengusulkan RUU kontroversial untuk menangani apa yang digambarkan oleh Macron sebagai "separatisme Islam".

Namun, beberapa kritikus baik di Perancis maupun di luar negeri menuduh pemerintah menargetkan Islam secara tidak adil.

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/12/114618470/jenderal-perancis-serukan-para-tentara-mengundurkan-diri-atas-surat

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke