Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Krematorium India Bakar Korban Covid-19 di Lahan Parkir dan Berlakukan Antrean Tiket

Dalam dua minggu terakhir, jumlah kasus Covid-19 harian baru di India telah berulang kali memecahkan rekor global.

Di saat yang sama ribuan kematian baru setiap hari tercatat. Kondisi ini mendorong peningkatan permintaan kremasi, sebagai ritus kematian standar dalam agama Hindu, yang dominan dalam masyarakat India.

Krematorium yang kewalahan terus tertekan, meski layanan ini sudah bekerja nyaris 24 jam.

Staf di krematorium Seemapuri di New Delhi baru-baru ini mendirikan beberapa platform pembakaran ekstra di tempat parkir untuk memenuhi permintaan yang mengejutkan, menurut laporan Insider.

"Sebelum pandemi, kami biasa mengkremasi delapan hingga 10 orang sehari. Sekarang, kami mengkremasi 100 hingga 120 sehari,” ujar Jitender Singh Shunty, kepala krematorium Seemapuri, kepada CNN.

Krematorium sangat sibuk, sehingga keluarga yang datang dengan kerabat yang sudah meninggal sekarang diminta untuk mengambil tiket. Mereka harus bergabung dalam antrean untuk menunggu giliran pembakaran.

"Kami hanya memiliki ruang untuk mengkremasi 30 jenazah pada waktu tertentu. Kami terpaksa mendirikan 10 platform di area parkir," kata seorang juru kunci di krematorium kepada surat kabar tersebut.

Di sebuah krematorium besar di negara bagian Gujarat bagian barat, beberapa bagian logam dilaporkan mulai meleleh karena sudah dipakai begitu lama.

Dalam upaya membantu krematorium yang meluap, pihak berwenang di New Delhi juga membangun situs kremasi darurat di taman umum kota.

The Hindu melaporkan Krematorium Sarai Kale Khan juga telah menyiapkan 20 tumpukan kayu kremasi baru. Sebanyak 50 tumpukan pembakaran lainnya juga sedang didirikan di taman lokal.

AFP melaporkan pada Kamis (6/5/2021), Kementerian Kesehatan India mencatat dalam 24 jam terakhit, sebanyak 3.980 kematian Covid-19, menjadikan total nasional menjadi 230.168.

Serta 412.262 kasus baru Covid-19 pada saat yang sama, menjadikan kasus India sejak pandemi mulai menjadi 21,1 juta.

Menurut para ahli lonjakan baru India telah dikaitkan dengan pelonggaran dini pembatasan dan protokol kesehatan. Kondisinya diperparah dengan varian virus corona yang menyebar dengan cepat.

Peluncuran vaksin yang lambat dan sistem perawatan kesehatan yang kurang siap turut memperburuk keadaan.

Pemerintah India telah dituduh berusaha menutupi sejauh mana sebenarnya wabah itu berdampak di negaranya, seperti yang dilaporkan CNN.

Pada Jumat (30/4/2021), kepala partai yang berkuasa mengatakan bahwa mereka akan bertanggung jawab penuh.

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/06/134642670/krematorium-india-bakar-korban-covid-19-di-lahan-parkir-dan-berlakukan

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke