Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pakistan Rusuh, Partai Islam Bentrok dengan Kepolisian dan Lumpuhkan Negara

TLP mengklaim setidaknya tiga anggotanya tewas akibat bentrokan dengan kepolisian, Senin (19/4/2021).

Foto-foto yang menampilkan sandera dengan lilitan perban di bagian kepala, kaki atau lengan, diunggah ke media sosial oleh para pelaku. "Mereka sudah membebaskan kesebelas polisi yang disandera,” kata Menteri Dalam Negeri, Sheikh Rashid Ahmad.

Firdous Ashiq Awan, juru bicara pemerintahan provinsi Punjab, mengatakan para sandera sempat dibawa ke sebuah masjid yang dikelola TLP di Lahore, di mana ratusan suporter sudah membarikade diri.

"Kelompok bersenjatakan bom bensin dan botol berisikan cairan asam, menyerbu pos polisi Nawankot pagi ini,” tulisnya via Twitter, Minggu (18/4/2021), ketika simpatisan TLP membalas dendam.

Sebuah video yang beredar di media sosial menampilkan perwira senior kepolisian dari pos polisi yang diserbu TLP sedang disandera. Dia terlihat berbicara di depan kamera dengan wajah tanpa eskspresi.

Protes antipenistaan agama

Bentrokan terjadi sepanjang pekan lalu, ketika ribuan simpatisan TLP menuntut pengusiran duta besar Perancis sebagai balasan atas karikatur Nabi Muhammad. Pemerintah di Paris sudah mengimbau warganya di Pakistan agar secepatnya hengkang.

Setidaknya empat aparat keamanan tewas dan lebih dari 500 lainnya mengalami luka-luka dalam bentrokan pada pekan lalu, ketika pemerintah menahan pemimpin TLP, Saad Hussain Rizvi, yang berusia 26 tahun.

Pemimpin TLP mengatakan sejumlah anggotanya tewas dalam bentrokan pada hari Minggu (18/4/2021).

"Kami tidak akan menguburkan mereka sampai duta besar Prancis diusir keluar,” kata Allama Muhammad Shafiq Amini, pemimpin TLP di Lahore. Mereka mengultimatum pemerintah agar membebaskan Rizvi selambatnya 20 April.

Perdana Menteri Imran Khan kewalahan menundukkan agresi TLP yang berulangkali meletup dalam beberapa tahun terakhir. Saat melarang partai yang dalam pemilu lalu mengumpulkan lebih dari dua juta suara itu, Khan mengaku digerakkan oleh metode yang digunakan TLP, bukan ideologinya.

"Biar saya jelaskan kepada warga di sini dan di luar negeri, pemerintah hanya melarang TLP karena mereka menantang kedaulatan negara, dengan menggunakan kekerasan dan dengan menyerang petugas hukum,” kicaunya di Twitter.

Namun begitu dia tetap mengritik publikasi karikatur nabi, "kita tidak boleh mentolelir tindakan kurang ajar seperti itu,” imbuhnya.

Untuk mencegah berkobarnya aksi demonstrasi, pemerintah menutup media-media sosial dan aplikasi pesan pendek karena khawatir digunakan TLP untuk memoblisasi massa.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/19/221256870/pakistan-rusuh-partai-islam-bentrok-dengan-kepolisian-dan-lumpuhkan

Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke