RAMALLAH, KOMPAS.com – Sejak awal tahun hingga Maret, otoritas Israel telah menangkap sekitar 230 anak Palestina.
Laporan tersebut disampaikan oleh Lembaga Tahanan Palestina (PPS) pada Minggu (4/4/2021) sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Laporan tersebut dirilis hanya sehari sebelum Hari Anak Palestina, yang dirayakan pada 5 April setiap tahunnya.
Peringatan Hari Anak Palestina biasanya diisi dengan kegiatan budaya, pendidikan, dan media yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang penderitaan anak-anak Palestina.
Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan bahwa anak-anak Palestina menderita dan tidak memiliki hak paling dasar akibat pendudukan Israel.
PPS mengatakan, anak-anak yang ditangkap oleh otoritas Israel terkonsentrasi di kota Yerusalem yang diduduki.
"Anak-anak yang dipenjara menjadi sasaran berbagai bentuk pelecehan,” kata PPS.
“Termasuk tidak diberi makan atau minum selama berjam-jam, pelecehan verbal dan ditahan dalam kondisi yang keras," imbuh PPS.
Perlindungan untuk Anak Internasional (DCI) Cabang Palestina melaporkan, sebanyak 85 persen dari anak-anak yang ditangkap tahun lalu menjadi sasaran kekerasan fisik.
DCI sendiri merupakan sebuah gerakan global yang mempromosikan hak-hak anak.
DCI Cabang Palestina juga mencatat, pada 2020, mereka telah mendokumentasikan 27 kasus di mana pasukan Israel menahan anak-anak di sel isolasi alasan tujuan investigasi.
Anak-anak yang ditahan dalam sel isolasi tersebut mendekam di sana selama dua hari atau lebih.
DCI Cabang Palestina menambahkan, praktik tersebut sama saja dengan penyiksaan atau perlakuan kejam, tidak manusiawi, dan melecehkan martabat.
Organisasi tersebut juga mendokumentasikan penerbitan perintah penahanan administratif tanpa dakwaan atau pengadilan terhadap 36 anak sejak Oktober 2015.
Dua di antara 36 anak yang ditahan tersebut sampai saat ini masih ada di dalam tahanan.
DCI Cabang Palestina melaporkan bahwa pada 2020, pendudukan Israel telah menewaskan sembilan anak di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Diperkirakan sebanyak 4.400 warga Palestina telah ditahan di penjara Israel, termasuk 39 wanita dan 350 tahanan administratif, menurut data resmi Palestina.
Penahanan administratif memungkinkan otoritas Israel untuk memperpanjang penahanan seorang narapidana tanpa dakwaan setelah berakhirnya hukuman.
https://www.kompas.com/global/read/2021/04/05/104656070/sepanjang-3-bulan-israel-telah-menahan-230-anak-anak-palestina