Piknik Bareng Keluarga, Bocah 11 Tahun Tak Sengaja Temukan Arca Berusia 2.500 Tahun

TEL AVIV, KOMPAS.com – Seorang bocah laki-laki di Israel berusia 11 tahun menemukan arca langka berusia sekitar 2.500 tahun.

Bocah bernama Zvi Ben-David itu menemukan arca tersebut ketika sedang piknik bersama keluarganya di Gurun Negev.

Pengumuman itu disampaikan oleh Israel Antiquities Authority alias Otoritas Barang Antik Israel pada Selasa (9/3/2021).

Bentuk arca tersebut menyerupai wanita berkerudung yang bertelanjang dada sebagaimana dilansir The Times of Israel.

Arca tersebut di masa lalu dipercaya sebagai jimat untuk melindungi anak atau meningkatkan kesuburan.

Otoritas Barang Antik Israel mengatakan, sebelumnya juga ditemukan arca yang bentuknya sangat mirip dengan apa yang ditemukan Zvi dan kini menjadi koleksi Harta Karun Nasional.

Ibunya, seorang pemandu wisata profesional, menyadari pentingnya penemuan tersebut dan langsung menghubungi Otoritas Barang Antik Israel.

Seorang arkeolog dari Negev Oren Shmueli dan kurator Zaman Besi dan periode Persia di Otoritas Barang Antik Israel Debbie Ben Ami mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa patung itu tingginya hanya beberapa sentimeter.

“Arca yang ditemukan Zvi itu langka dan hanya satu contoh yang ada di koleksi Harta Karun Nasional,” bunyi pernyataan itu.

“Arca itu mungkin digunakan pada abad keenam hingga kelima sebelum Masehi, pada akhir Zaman Besi atau pada periode Persia,” sambung pernyataan itu.

Keduanya menambahkan, patung tembikar berbentuk wanita yang bertelanjang dada sudah dikenal sejak berabad-abad lalu.

“Patung-patung itu biasa dipajang rumah dan dalam kehidupan sehari-hari dan tampaknya berfungsi sebagai jimat untuk memastikan perlindungan, keberuntungan, dan kemakmuran,” imbuh Shmueli dan Ben Ami.

Kedua ilmuwan itu mencatat bahwa zaman dulu pemahaman medis sangat rendah, tingginya angka kematian bayi, dan tidak adanya perawatan medis untuk kesuburan.

"Dengan tidak adanya obat-obatan canggih, jimat memberikan harapan dan cara penting untuk memohon bantuan,” tutur Shmueli dan Ben Ami.