Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perancis Tuduh Iran Kembangkan Senjata Nuklir, Ini Jawaban Teheran

TEHERAN, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian menuding Iran telah membangun senjata nuklir.

Pernyataan Le Drian tersebut dikeluarkan dalam wawancara dengan Journal du Dimanche yang diterbitkan pada Sabtu (16/1/2021).

Peryataan LeDrian tersebut langsung dibantah oleh Iran sebagaimana dilansir dari Reuters, Minggu (17/1/2021).

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada Minggu membantah pernyataan Le Drian tersebut dan menyebutnya sebagai omong kosong yang tidak masuk akal.

Bantahan tersebut disampaikan Zarif melalui akun Twitter-nya sambil menandai akun Twitter Le Drian, @JY_LeDrian.

“Rekan yang terhormat: Anda memulai karir kabinet Anda dengan menjual senjata ke penjahat perang Arab Saudi. Hindari omong kosong yang tidak masuk akal tentang Iran,” tulis Zarif.

Perancis di bawah pemerintah Presiden Prancis Emmanuel Macron memang telah menuai kritik dari beberapa negara dan kelompok hak asasi manusia atas dukungannya terhadap tindakan Arab Saudi.

Pasalnya, penjualan senjata ke Arab Saudi tersebut dikhawatirkan berpotensi untuk digunakan dalam operasi di Yaman.

“Anda mengganggu kestabilan wilayah Kami. Berhentilah melindungi penjahat yang menggergaji para pengkritiknya dan menggunakan senjata Anda untuk membantai anak-anak di Yaman," imbuh Zarif.

Le Drian sendiri sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pertahanan Perancis.

Iran juga menyangkal tudingan dari tiga partai besar di Eropa yang menuduh Teheran mulai mengembangkan bahan bakar berbasis uranium untuk reaktor penelitian.

Ketiga partai besar tersebut mengatakan, upaya Iran tersebut melanggar perjanjian nuklir Iran dengan kekuatan Barat dan memiliki implikasi militer yang serius.

Perjanjian nuklir Iran yang bernama Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) ditandatangani oleh Amerika Serikat (AS), Perancis, Jerman, Inggris, Uni Eropa, Rusia, Iran, dan China pada 2015.

Namun, AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan itu pada 2018.

Zarif lantas mengkritik Perancis, Jerman, dan Inggris karena gagal menegakkan perjanjian ketika Trump secara sepihak menarik diri dan memulihkan sanksi ekonomi yang keras terhadap Iran.

Presiden AS terpilih Joe Biden, telah berjanji untuk mengembalikan AS ke dalam kesepakatan JCPOA jika Iran kembali mematuhi perjanjian itu untuk memberlakukan pembatasan ketat pada kegiatan nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi.

Biden sedianya akan dilantik menjadi Presiden AS pada 20 Januari mendatang.

Sebagai reaksi terhadap kebijakan yang telah diambil Trump, Iran secara bertahap dilaporkan telah melanggar batasan kesepakatan itu.

Tetapi Teheran mengatakan, pihaknya dapat dengan cepat membalikkan langkah-langkah itu jika Washington terlebih dahulu mencabut sanksinya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/17/224402770/perancis-tuduh-iran-kembangkan-senjata-nuklir-ini-jawaban-teheran

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke