Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Setahun Kematian Soleimani, Iran Salahkan Jerman dan Negara-negara Lain

TEHERAN, KOMPAS.com – Selain menuduh Amerika Serikat (AS), media pemerintah Iran juga menuduh sejumlah negara karena berperan dalam pembunuhan jenderal top Qasem Soleimani.

Negara-negara yang dituduh Iran terlibat dalam pembunuhan Soleimani adalah Irak, Suriah, Lebanon, Yordania, Kuwait, Qatar, Jerman, dan Inggris.

Soleimani, Komandan Pasukan Quds yang merupakan sayap pasukan elite Garda Revolusi Iran, tewas dalam serangan pesawat nirawak pada 3 Januari 2020 saat mengunjungi Baghdad, Irak.

Menurut DEFA Press, Iran kemungkinan akan menambah daftar negara yang dituding berperan dalam pembunuhan Soleimani ketika proses penyelidikan telah selesai dilakukan.

"Kita harus belajar dari pengalaman ini, yang datang dengan harga yang mahal, dan kita harus melakukan segala upaya untuk menjaga persatuan dan kohesi nasional yang dicapai karena darah para martir," tulis DEFA Press.

Pada Rabu (30/12/2020), jaksa penuntut Ali Alqasimehr mengeklaim bahwa sebuah perusahaan keamanan Inggris dan sebuah pangkalan udara di Jerman memiliki andil dalam pembunuhan Soleimani.

Tanpa memberikan bukti, dia menuturkan bahwa perusahaan jasa keamanan yang berbasis di London, G4S, berperan dalam pembunuhan tersebut sebagaimana dilansir dari DW.

Pemerintah Iran juga menuduh AS telah menggunakan Pangkalan Udara Ramstein di Jerman untuk menargetkan Soleimani.

Iran bersumpah akan membalas dendam

Kepala Garda Revolusi Iran Hossein Salami bersumpah untuk menanggapi setiap tindakan yang diambil musuh.

Komentar itu diucapkannya pada Sabtu (2/1/2021) ketika Salami mengunjungi sebuah pulau di Teluk Persia yang terletak dekat pintu masuk ke Selat Hormuz.

"Kita di sini, hari ini, untuk mengevaluasi dan memastikan kemampuan kuat kita di laut dan melawan musuh yang terkadang membual dan mengancam," kata Salami, menurut Sepahnews.

"Kita akan menanggapi dengan balasan, tegas, dan keras terhadap tindakan apa pun yang akan dilakukan musuh terhadap kami," imbuh Salami memperingatkan.

Pengganti Soleimani sebagai Komandan Pasukan Quds, Esmail Ghaani, mengatakan pada Jumat (1/1/2021) bahwa Iran siap untuk membalas kematian Soleimani.

"Dari dalam rumah Anda sendiri, mungkin akan muncul seseorang yang akan membalas kejahatan Anda," kata Ghaani.

Pernyataan itu diucapkannya pada acara peringatan ulang tahun Universitas Teheran yang disiarkan televisi.

"Kejahatan AS tidak akan menghalangi Pasukan Quds untuk melanjutkan jalur perlawanannya," tambah Ghaani.

Serangan terhadap instalasi AS

Pemerintahan AS di bawah Donald Trump menuduh Teheran mengatur serentetan serangan baru-baru ini terhadap kepentingan AS di Irak.

Trump memperingatkan Baghdad bahwa AS akan menutup kedutaannya kecuali jika serangan itu dapat dikendalikan.

Pada November, Trump mengumumkan pengurangan pasukan AS di Irak mulai Januari, sebelum dia meninggalkan jabatan sebagai Presiden AS.

Pada Kamis (31/12/2020), Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuduh Trump mencari alasan untuk berperang.

Pasalnya, Trump menyalahkan Teheran atas serangan roket di kedutaan AS di Baghdad pada 20 Desember 2020.

"Iran tidak mencari perang, tetapi akan secara terbuka dan langsung membela rakyatnya, keamanan, dan kepentingan vitalnya," tulis Zarif di Twitter.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/03/141548370/setahun-kematian-soleimani-iran-salahkan-jerman-dan-negara-negara-lain

Terkini Lainnya

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

Global
SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

Global
Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Global
Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Global
Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Global
Pasukan Israel Bunuh Militan Senior Palestina di Tepi Barat

Pasukan Israel Bunuh Militan Senior Palestina di Tepi Barat

Global
Bantuan Terus Mengalir dari Dermaga AS, Sementara Gaza Masih Berperang

Bantuan Terus Mengalir dari Dermaga AS, Sementara Gaza Masih Berperang

Global
Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke