Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terungkap, 4 Agen CIA Tenggelam dalam Misi Rahasia Melacak Militer China

Keempatnya disebut terkena badai tropis di Luzon, pulau di Filipina, saat berusaha memasang pelacak yang berbentuk seperti batu.

Laut China Selatan merupakan salah satu jalur perdagangan dunia, dan menjadi sumber kontestasi China dengan sejumlah negara di Asia Tenggara.

Misi pada 2008 itu terjadi lima tahun sebelum Beijing membangun pulau buatan berfungsi sebagai pos pengamatan, membuat tensi dengan AS memanas.

Dilaporkan Yahoo News, dua agen CIA yang menjadi penanggung jawab adalah Stephen Stanek dan Michael Perich, di mana mereka berlatih sebagai penyelam.

Stanek yang menjadi pemimpin merupakan bagian dari pusat aktivitas paramiliter, dan pernah menjadi penyelam limbah angkatan laut.

Sementara Perich baru lulus dari US Merchant Marine Academy, di mana dia langsung ditempatkan di operasi paramiliter telik sandi AS itu.

Dua agen lainnya yang membantu misi rahasia adalah Jamie McCormick dan Daniel Meeks dari kapal sepanjang 12 meter, dilansir The Sun Senin (21/9/2020).

Misi mereka adalah menanamkan pelacak di perairan Luzon, dan kemudian menuju Jepang sebelum kembali mengabilnya beberapa pekan kemudian.

Pelacak yang disamarkan sebagai batu itu berfungsi merekam dan mencatat setiap sinyal yang dipancarkan militer China maupun kapal lainnya.

Misi tersebut tidak mempunyai hubungan dengan AS, sehingga Washington bisa menyangkal jika kelompok itu ditemukan dan tertangkap.

Untuk menguatkan penyamaran, mereka membawa dokumen palsu berisi pernyataan mereka diperintahkan seseorang membawa kapal dari Malaysia ke Jepang.

Saat itu, mereka mendapatkan kabar bahwa di hari pelaksanaan misi, terjadi Badai Tropis Higos yang terbentuk di Samudera Pasifik.

Stanek memutuskan bahwa agenda mereka jalan terus setelah prakiraan cuara memprediksi badai tersebut bakal melewati tempat mereka bertugas.

CIA dilaporkan juga berharap misi itu sukses, untuk membuktikan bahwa cabang mereka itu masih layak berdiri, selain milik angkatan laut.

Tetapi sialnya, Badai Higos ternyata tidak mengubah haluan dan menuju ke lokasi eksekusi dengan kecepatan angin mencapai 72 km per jam.

Sistem pelacak yang terdapat dalam kapal menunjukkan keempat agen menuju langsung ke badai sebelum keberadaan mereka tak diketahui.

Mantan pejabat telik sandi mengungkapkan, mereka tidak menemukan jejak keempatnya masih hidup. Bahkan tidak ada jaket penyelamat yang mengapung.

Kematian keempat agen rahasia tersebut tidak pernah diungkap ke keluarga mereka, hingga beberapa bulan setelah insiden.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/22/171544770/terungkap-4-agen-cia-tenggelam-dalam-misi-rahasia-melacak-militer-china

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke