Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Joe Biden Pilih Senator Kamala Harris sebagai Cawapres Melawan Trump

WILMINGTON, KOMPAS.com – Calon presiden (capres) Partai Demokrat, Joe Biden, akhirnya mengakhiri spekulasi panjang mengenai pendampingnya melawan Presiden Donald Trump pada pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS), 3 November mendatang.

Berkicau melalui akun Twitter-nya, Selasa (11/8/2020) sore, Biden mengumumkan bahwa Senator California Kamala Harris sebagai calon wakil presidennya (cawapres).

“Saya memiliki kehormatan besar untuk mengumumkan bahwa saya telah memilih Kamala Harris sebagai cawapres. Kamala adalah pejuang yang tak kenal takut bertarung untuk kepentingan rakyat kecil dan salah satu pelayan rakyat terbaik,” bunyi kicauan Biden.

Momen bersejarah Harris

Harris mengukir sejarah sebagai wanita Afro-Amerika dan Asia Amerika pertama yang dipilih sebagai cawapres. Kedua orangtuanya adalah imigran yang pindah ke AS.

Ayah Harris adalah seorang profesor ekonomi berdarah kulit hitam dari Jamaika, sedangkan ibunya ilmuwan kanker payudara yang bermigrasi dari India.

Selain itu, Harris juga menjadi wanita ketiga yang menjadi cawapres dalam sejarah pilpres AS, menyusul langkah anggota DPR dari New York Geraldine Ferraro pada pilpres 1984 dan mantan Gubernur Alaska Sarah Palin pada pilpres 2008.

Jika terpilih, politisi berusia 55 tahun itu akan mencetak sejarah lain, yaitu sebagai politisi wanita pertama yang terpilih sebagai wakil presiden, pencapaian yang gagal dicapai oleh Ferraro dan Palin.

Berlatar belakang hukum, Harris memulai kariernya pada tahun 1990 sebagai jaksa di daerah Alameda, California. Dia kemudian terpilih sebagai jaksa distrik San Francisco pada 2002.

Kariernya terus menanjak dan namanya mulai diperhitungkan sebagai rising star Partai Demokrat setelah meraih kemenangan tipis pada pemilihan Jaksa Agung negara bagian California pada pemilihan tahun 2010.

Harris bangga mengenang dirinya sebagai seorang jaksa penuntut yang melawan bank-bank besar selama krisis keuangan 2008 untuk membela nasib keluarga di AS.

Menjabat dua periode, Harris melesat ke kancah politik nasional dengan terpilih sebagai senator, jabatan yang diembannya sejak Januari 2017.

Sempat diperhitungkan sebagai capres unggulan untuk menantang Trump, Harris mundur dari pemilihan pendahuluan (primary) Partai Demokrat pada Desember tahun lalu setelah hasil survei yang mengecewakan.

Calon unggulan cawapres

Walau harus mengakhiri mimpinya menjadi presiden wanita pertama AS, nama Harris tidak redup. Dia digadang-gadang sebagai calon unggulan pendamping capres Demokrat, apalagi setelah Joe Biden memastikan tiket capres.

Penampilan mengesankannya ketika sidang pemakzulan Trump menginterogasi sejumlah saksi kunci mendapat pujian banyak kalangan.

Tidaklah mengejutkan jika Biden mempertimbangkan dia sebagai salah satu finalis di daftar pendek atau shortlist cawapresnya.

Sempat muncul keraguan apakah mantan Wapres Barack Obama itu akan memilih Harris setelah muncul komentar dari salah satu tim seleksi bahwa Harris adalah sosok yang sangat ambisius dan berpotensi menganggu keharmonisan pemerintahan jika Biden terpilih.

Bukanlah rahasia bahwa Harris akan menjadi unggulan utama Demokrat untuk pilpres berikutnya pada 2024 jika Biden memilih hanya menjabat satu periode.

Tidak ketinggalan debat panas kedua politisi ini pada Juni 2019 disebut-sebut melukai sejumlah orang kepercayaan Biden. Ketika itu Harris mengkritik pedas Biden mengenai topik hubungan etnis dan ras.

Pada akhirnya, Biden mengesampingkan semua faktor itu dan menjatuhkan hatinya kepada Harris, menyingkirkan nama-nama politisi wanita lain yang juga dipertimbangkan, yaitu mantan Penasihat Keamanan Nasional Susan Rice, Ketua Kaukus Afro-Amerika DPR Karen Bass, Senator Massachusetts Elizabeth Warren, Gubernur Michigan Gretchen Whitmer, Senator Illinois Tammy Duckworth, dan anggota DPR dari Florida Val Demings.

Di tengah krisis rasial yang sedang melanda AS, terutama setelah tewasnya George Floyd, Biden dilobi banyak pihak untuk memilih cawapres wanita berkulit hitam.

Apalagi, suara pemilih kulit hitam di Carolina Selatan adalah kunci utama kesuksesan kampanyenya yang sempat terpuruk di negara bagian awal Iowa dan New Hampshire.

Diyakini pemilihan Harris akan membantu untuk meningkatkan partisipasi pemilih kulit hitam di sejumlah swing state krusial, seperti Florida, Michigan, Wisconsin, dan Pennsylvania.

Agregator survei Real Clear Politics menunjukkan, Biden saat ini unggul 7,2 poin atas Trump dan juga konsisten memimpin di swing state tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/12/083233170/joe-biden-pilih-senator-kamala-harris-sebagai-cawapres-melawan-trump

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke