Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Demo Besar di Inggris, Patung Edward Colston Dibuang ke Sungai, Apa Sebabnya?

Peristiwa ini terjadi saat demonstrasi menuntut keadilan atas kematian pria Afrika-Amerika, George Floyd.

Foto dan video yang beredar menunjukkan puluhan orang mengikatkan tali di leher patung Edward Colston, dan merobohkannya. Aksi ini terjadi di kota Bristol.

Mereka juga menginjak-injak patung itu selama beberapa menit, lalu membawanya ke sungai.

Cat merah dicipratkan ke wajah Colston, dan seorang demonstran menindih leher patung itu dengan lututnya, persis seperti bagaimana Derek Chauvin menindih leher George Floyd di Minneapolis, Amerika Serikat (AS), akhir Mei.

"Pria itu adalah pedagang budak. Dia melakukan hal yang baik untuk Bristol, tetapi di belakang dia melakukan perbudakan. Ini merupakan penghinaan bagi orang-orang Bristol," kata demonstran John McAllister (71) kepada Press Association yang dikutip AFP.

"Hari ini saya melihat sejarah," tulis saksi lain bernama William Want di Twitter.

"Patung Edward Colston, seorang pedagang budak Bristol, dirobohkan, dirusak, dan dilemparkan ke sungai. #BlackLivesMatter."

Meski begitu, Menteri Dalam Negeri Priti Patel menyebut aksi penggulingan patung itu "sangat memalukan". Polisi kota lalu berjanji melakukan penyelidikan.

"Itu tentang aksi-aksi kerusuhan massal yang sebenarnya sekarang telah mengganggu orang-orang yang benar-benar memprotes," kata Patel kepada Sky News.

Polisi London pada Sabtu (6/7/2020) melakukan 29 penangkapan selama satu hari, saat demonstrasi besar terjadi dan melibatkan bentrokan antara polisi dan demonstran di sekitar Downing Street.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengecam kekerasan sporadis ini, tapi tidak secara langsung membicarakan penggulingan patung.

"Demonstrasi ini telah digerogoti oleh premanisme - dan itu adalah penyelewengan dari tujuan sebenarnya," tulis Johnson di Twitter.

"Mereka yang melakukannya akan dimintai pertanggungjawaban."

Anggota Partai Buruh bilang "bagus"

Wali Kota Bristol, Marvin Rees, memberi tanggapan yang lebih lunak daripada Menteri Dalam Negeri.

"Saya tahu penggulingan patung Colston akan membelah pendapat, seperti yang dilakukan patung itu sendiri selama bertahun-tahun," ujar wali kota itu dalam sebuah pernyataan.

"Namun, penting untuk mendengarkan mereka yang menganggap patung itu mewakili penghinaan terhadap kemanusiaan."

Colston tumbuh dalam keluarga pedagang kaya dan bergabung dengan sebuah perusahaan pada 1680, yang memonopoli perdagangan budak Afrika barat.

Royal African Company (RAC) secara resmi dipimpin oleh saudara Raja Charles II yang kemudian naik takhta menjadi James II.

RAC dipercaya telah menjual sekitar 100.000 orang Afrika barat di Karibia dan AS selama 1672-1689.

Colston kemudian mengembangkan reputasi sebagai dermawan yang menyumbang kegiatan amal, seperti sekolah dan rumah sakit di Bristol serta London.

Patung setinggi 5,5 meter itu berdiri di Bristol's Colston Avenue sejak 1895. Kota ini juga memiliki sekolah yang dinamai tokoh itu untuk menghormatinya.

Surat kabar The Guardian mengatakan, petisi lokal untuk menggulingkan patung itu telah ditandatangani oleh 11.000 orang pada akhir pekan lalu.

Anggota parlemen Partai Buruh sebagai oposisi Inggris, menyambut baik penggulingan patung itu.

"Bagus," tulis Lewis di Twitter-nya.

"Seseorang yang bertanggung jawab atas darah dan penderitaan yang tak terukur. Kita tidak akan pernah bisa menyelesaikan rasialisme struktural, sampai kita bisa memahami sejarah kota dalam semua kerumitannya. #BLM," lanjutnya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/06/08/130222570/demo-besar-di-inggris-patung-edward-colston-dibuang-ke-sungai-apa

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke