Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Penembakan Pemuda Kulit Hitam, Kementerian Kehakiman AS Diminta Investigasi

Arbery tewas ditembak ketika sedang berlari oleh dua pria kulit putih, ayah dan anak bernama Gregory McMichael (64) dan Travis McMichael (34).

Penembakan terhadap pemuda 25 tahun itu terjadi pada 23 Februari di Brunswick, Georgia. Namun, saat itu kedua pelaku tidak dijerat.

Hingga pada pekan lalu, sebuah video 36 detik memperlihatkan bagaimana ayah dan anak itu menembak pemuda kulit hitam yang tak bersenjata.

Begitu rekaman itu bocor, Gregory serta Travis McMichael ditangkap atas tuduhan melakukan pembunuhan serta serangan mematikan.

Jaksa Penuntut Georgia, Chris Carr, meminta Kementerian Kehakiman untuk turun tangan guna mengungkap bagaimana penanganan kasusnya.

Dilansir Sky News, Senin (11/5/2020), seruan itu muncul setelah selebritas AS, Jay-Z dan Alicia Keys, meneken surat terbuka berisi tuntutan pengungkapan kasus Arbery.

Dalam surat terbuka yang diterbitkan oleh Atlanta Journal-Constitution, selebritas mengungkapkan, mereka terganggu dengan video tersebut.

"Faktanya jelas tidak diragukan lagi. Korban tidak bersalah dan tak bersenjata. Dia menjadi korban dari kejahatan rasial," jelas surat itu.

Dalam keterangan resminya, Carr menyatakan, mereka ingin agar penanganan kasus Ahmaud bisa diselesaikan secara transparan.

"Keluarga, masyarakat, dan Negara Bagian Georgia berhak mengetahui jawabannya. Kami akan bekerja dengan penegak hukum hingga level pusat untuk mendapat jawabannya," janjinya.

Berdasarkan laporan kepolisian, Gregory McMichael mengaku, dia mengira Arbery sebagai pelaku dari serangkaian peristiwa kejahatan yang tengah terjadi.

Sementara ibu korban, Wanda Cooper Jones, meyakini putranya itu tengah jogging di lokasi kejadian ketika ditembak mati oleh ayah dan anak itu.

Pada Jumat (8/5/2020), ratusan orang berkumpul di Brunswick, dekat lokasi Arbery tewas, dan menggelar aksi unjuk rasa.

Publik menuntut agar jaksa distrik, Tom Durden, dicopot sementara supaya dia tidak didera konflik kepentingan, mengingat Gregory adalah mantan polisi.

https://www.kompas.com/global/read/2020/05/11/175529770/kasus-penembakan-pemuda-kulit-hitam-kementerian-kehakiman-as-diminta

Terkini Lainnya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke