Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Teori Herd Immunity PM Inggris Atasi Virus Corona Terbukti Gagal

LONDON, KOMPAS.com - Pada awalnya, Inggris mengurus masalah domestiknya sendiri terkait wabah virus corona. Perdana Menteri Inggris menyebut tindakan itu sebagai go-it-alone (sebuah tindakan pembiaran atas wabah virus corona) yang memuat teori herd immunity atau kelompok kebal.

Menurut Asosiasi Profesional Pengendalian Infeksi dan Epidemologi (APIC) AS, kekebalan kelompok terjadi ketika persentasi komunitas kebal penyakit tinggi, (entah karena melalui vaksinasi mau pun telah melewati fase infeksi).

Hal itu membuat penyebaran penyakit dari satu orang ke orang lainnya berhenti. Meski pun ada kelompok atau individu tidak kebal lain di masyarakat itu seperti (bayi baru lahir yang tidak mungkin mendapat vaksin penyakit tertentu dan orang dengan kelainan imun).

Kelompok tidak kebal itu akan tetap mendapat perlindungan karena kemampuan penyakit untuk menular sudah sangat kecil.

Sementara negara di benua Eropa lainnya telah menutup sekolah dan menempatkan para tentara di jalanan untuk menertibkan peraturan karantina, pemerintah Inggris hanya meminta warganya untuk tenang dan beraktivitas seperti biasa.

Dilansir dari Foreign Policy, mulanya, pemerintah Inggris masih membiarkan sekolah, restoran, teater dan klub juga tempat olahraga dalam kondisi terbuka untuk umum.

Hanya warga di atas usia 70 tahun dengan kondisi flu atau gejala-gelaja serupa Covid-19 yang harus menetap di rumah.

Respon Inggris yang lambat kemarin didorong oleh teori kontroversial yang dianut petinggi ilmuwan pemerintah Inggris.

Mereka meyakini bahwa cara terbaik untuk meringankan konsekuensi jangka panjang dari wabah adalah membiarkan virus menyebar secara alami untuk menular ke seluruh populasi dan menciptakan populasi menjadi kebal sesudahnya.

Namun, pada Senin malam (16/03/2020), teori itu bertabrakan dengan fakta. Sebuah analisis baru oleh ahli imunologi di Imperial College London dan London School of Hygiene and Tropical Medicine tentang dampak virus corona di Italia menunjukkan bahwa sebanyak 30 persen pasien yang dirawat di rumah sakit dengan virus itu memerlukan perawatan intensif.

Angka-angka penelitian itu jika terjadi di Inggris, akan cepat membuat Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) kewalahan.

Selang beberapa jam laporan studi itu keluar, Perdana Menteri Boris Johnson muncul pada jumpa pers terkait berita harian virus corona untuk membatalkan kebijakan tentang 'herd immunity' atau kekebalan kelompok.

Dia mengatakan bahwa sejak itu, setiap orang di Inggris harus mencoba bekerja dari rumah dan menahan diri dari perjalanan juga kontak sosial yang tidak diperlukan.

Strategi Johnson, go-it-alone dengan memuat konsep herd immunity selama ini telah mendapat kecaman dari pemimpin oposisi dan pejabat di luar negeri.

Pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn mengecam pemerintah karena 'berpuas diri' dan 'jauh di belakang kurva' dalam penanganan wabah virus corona.

Menteri pembangunan Nasional Singapura, Lawrence Wong mengatakan pada Minggu bahwa Inggris dan Swiss telah meninggalkan tindakan apa pun untuk menahan virus.

Beberapa dokter Inggris terkemuka juga mempertanyakan alasan ilmiah dibalik kebijakan herd immunity ala Johnson.

Arne Akbar, Presiden Masyarakat Inggris untuk Imunologi menulis dalam kicauannya, "Kami memiliki kesempatan kecil untuk melindungi bangsa ini. Untuk mempelajari virus yang baru muncul ini dan menghadapi keadaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mengancam kesehatan global."

Pada Senin malam (16/03/2020) akhirnya Boris Johnson mengubah aturan resminya dalam waktu hanya tiga jam.

Ahli epidemologi Imperial College Azra Ghani menjelaskan bahwa timnya yang tadinya berharap strategi go-it-alone dengan herd immunity dapat membangun namun ternyata mereka menyadari hal itu tidak mungkin.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dalam jumpa pers berita harian virus corona akhirnya mengeluarkan tiga aturan untuk menghentikan penularan virus corona.

Pertama, setiap warga di Inggris wajib menghindari perjalanan yang tidak penting serta tidak melakukan kontak sosial dengan orang lain.

Kedua, seluruh warga harus bekerja dari rumah jika memungkinkan. Pada informasi terakhir, pemerintah Inggris bahkan memberikan upah 80 persen bagi karyawan yang bekerja dari rumah dan tidak mendapatkan gaji dari perusahaannya.

Ketiga, wanita hamil dan orang lansia di atas (70 tahun) memiliki kondisi kesehatan tertentu harus mempertimbangkan pedoman pencegahan virus corona. 

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/23/135713570/teori-herd-immunity-pm-inggris-atasi-virus-corona-terbukti-gagal

Terkini Lainnya

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke