Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inggris Terapkan Hukuman Penjara bagi yang Menolak Dikarantina Virus Corona

LONDON, KOMPAS.com - Di Inggris, warga yang menolak dikarantina akan dimasukkan penjara, atau dikenakan denda 1.000 poundsterling (sekitar Rp 18,5 juta).

Dilansir dari The Telegraph, hukuman ini akan menjerat mereka yang menolak dites virus corona, atau yang menolak melakukan karantina secara mandiri.

Peraturan darurat ini diumumkan ke warga Inggris pekan ini, dan sekaligus memberi wewenang ke polisi untuk menahan orang-orang yang berpotensi menularkan wabah.

Peraturan Perlindungan Kesehatan (Coronavirus) 2020 yang diterbitkan di situs web pemerintah, mengatakan mereka yang dicurigai terinfeksi harus diisolasi 14 hari di rumah sakit atau lokasi lain yang sesuai.

Siapa pun yang melarikan diri dapat ditahan sebelum dikembalikan ke tempat isolasi, menurut peraturan itu.

Jika tidak mematuhi, pelanggar akan didenda 1.000 poundsterling (sekitar Rp 18,5 juta), dan yang menolak membayar akan dipenjara.

Peraturan baru juga menyatakan mereka yang dicurigai terinfeksi akan menjalani tes wajib, seperti tes darah atau pemeriksaan di hidung dan tenggorokannya.

Mereka juga harus menyerahkan riwayat perjalanan dan daftar orang-orang yang baru saja dutemui. Jika terbukti memberi informasi palsu, denda akan dilayangkan.

Di kesempatan sebelumnya, Sekretaris Kesehatan Inggris telah mengimbau para lansia yang berusia di atas 70 tahun untuk tinggal di rumah dalam hitungan minggu sampai empat bulan.

Kemudian tadi malam, lembaga amal turut mendesak masyarakat untuk tidak "meninggalkan" lansia, dan jika mereka ingin meminta bantuan tetangga sebaiknya memakai kartu pos atau surat.

Ratusan ribu sukarelawan juga telah dikerahkan untuk bergabung dengan pasukan pemerintah lainnya untuk membantu warga yang membutuhkan, termasuk mengantarkan belanjaan dan obat-obatan.

Dalam waktu 24 jam terakhir, sebuah gerakan online untuk mengumpulkan sukarelawan tumbuh pesat di Inggris.

Hampir 400 kelompok "gotong royong" yang didirikan untuk membantu warga sekitar, terutama lansia.

Hari ini Perdana Menteri Boris Johnson akan berpidato di media tentang wabah pandemi ini bersama Kepala Petugas Medis Profesor Chris Witty, dan Kepala Penasihat Ilmiah Sir Patrick Vallance.

Menurut data dari Worldometers, Inggris mencatatkan 1.391 kasus infeksi virus corona sampai Senin (16/3/2020).

35 korban meninggal, dan 20 pasien berhasil sembuh. Kasus yang masih aktif sekarang sebanyak 1.336, dan pasien dalam kondisi kritis sebanyak 20 orang.

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/16/154046270/inggris-terapkan-hukuman-penjara-bagi-yang-menolak-dikarantina-virus

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke