Menu rice bowl-nya berbeda dengan yang ditawarkan di restoran, seperti Nasi Bali Kulit Ayam, Jangkep Super Pedas, Nasi Sate Lilit, Nasi Ayam Suwir Betutu, hingga Nasi Sate Lilit seharga mulai Rp 28.000-an.
Konsep dibawa Halo Bali untuk mengemas makanan khas Bali dalam satu wadah sehingga lebih praktis dibawa.
Halo Bali memproduksi setiap menunya di setiap cabang untuk menjaga kesegaran makanan dan minuman yang dijual.
Sejauh ini, cloud kitchen Halo Bali juga tersedia di Kemanggisan, Tebet, dan Menteng dan bisa dipesan melalui aplikasi ojek online.
Michael menuturkan, makanannya juga dijual dalam konsep katering dengan pembelian minimal.
"Kami ada nasi boks, isinya semua per sekat, dijualnya minimum 10 boks dan sudah gratis ongkir khusus di Jakarta," ujar Michael.
Baca juga:
Michael mulanya memiliki bisnis makanan Jepang di mal. Sayangnya, bisnis ini redup saat pandemi Covid-19.
Kabar baiknya, ia, sang istri, dan dua mantan karyawannya justru menemukan ide baru untuk berjualan makanan via online.
Menu yang terpikir pertama kali adalah makanan khas Bali. Berbekal pelatihan dari koki asli Bali, sepasang suami istri ini mantap berjualan rice bowl online pada 2020.
"Sekarang penginnya online nasi boks tetap berjalan, dibarengi dengan offline restoran ini buat bisnis ke depannya," tutur Michael.
Berhasil menggerakan bisnis makanan usai pandemi Covid-19, Michael belum berencana membuka cabang Halo Bali terbaru.
Namun, bila ada lokasi yang memungkinkan di sekitar Jakarta, ia menuturkan, tidak menutup kemungkinan untuk membuka cabang terbarunya.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram