KOMPAS.com - Persis namanya, penggunaan tepung terigu serbaguna sering kali muncul dalam berbagai jenis masakan.
Fungsi tepung serbaguna memang demikian. Dilansir dari The Spruce Eats, tepung serbaguna dibuat dari campuran gandum berprotein tinggi dengan gandum rendah protein.
Tepung serbaguna merupakan jenis terigu. Aneka macam terigu dibedakan menurut kandungan proteinnya, seperti terigu protein tinggi dan terigu protein sedang.
Kedua jenis terigu itu memiliki fungsi yang berbeda. Terigu protein tinggi sangat baik digunakan untuk membuat roti atau produk beragi, sementara terigu protein rendah cocok untuk pembuatan kue atau produk bertekstur lembut.
Tepung serbaguna sengaja dibuat untuk penengah kedua jenis tepung beda protein tersebut.
Campuran gandum "kuat" dan gandum "lunak" menciptakan jenis tepung serbaguna yang cocok digunakan untuk membuat makanan apa saja.
Keberadaan tepung serbaguna memudahkan pembuatan roti dan kue rumahan untuk membuat produk yang ideal.
Baca juga:
Tekstur terpung terigu serbaguna tidak begitu kering saat dipakai membuat kue, juga tidak kurang lembut untuk membuat roti.
Tidak ada perubahan bahan lain dalam pembuatan kue, roti, atau gorengan saat menggunakan tepung serbaguna.
Selama resep makanan memerlukan ragi, gula, garam, dan lemak, kamu tetap perlu menambahkannya.
Waktu mencampur bahan dengan tepung juga tetap sama.
Biasanya, dalam pembuatan kue, tepung akan dimasukkan saat akhir pengocokan, sementara pembuatan roti memerlukan tepung dari proses awal pengadukan.
Begitu juga dengan penyimpanan tepung serbaguna. Bahan ini harus dijaga kemasannya tetap kedap udara, disimpan di tempat sejuk dan kering, dan dijauhkan dari makanan berbau menyengat agar tahan selama enam hingga delapan bulan.
Cara menyimpan tepung serbaguna yang salah bisa membuat kualitasnya menurun, baunya menjadi tengik dan bisa menjadi tempat menetas serangga.
Baca juga: