KOMPAS.com - Dua jenis mi yang paling umum digunakan sehari-hari adalah mi basah dan mi kering.
Dilihat dari namanya saja, kedua jenis mi ini berbeda. Baik dari penggunaan bahan hingga lama menyimpannya.
Setidaknya, ada empat perbedaan mi basah dan mi kering yang bisa kamu simak berikut ini.
Secara garis besar, bahan untuk membuat mi basah dan mi kering sebenarnya sama. Membutuhkan terigu, air, garam, dan tepung tapioka.
Namun, dilansir dari Kompas.com, takaran bahan pembuat mi basah dan mi kering sedikit berbeda.
Mi kering membutuhkan lebih banyak air daripada mi basah. Sebagai gantinya, mi basah memerlukan telur yang tidak dipakai dalam pembuatan mi kering.
Baca juga:
Jenis dan jumlah takaran bahan yang tidak sama persis dalam pembuatan mi basah dan mi kering, menghasilkan dua tekstur mi berbeda.
Sama seperti namanya, mi basah bertekstur basah dan lembab, sedangkan mi kering tidak basah sama sekali dan bertekstur garing sebelum diolah.
Mi basah dan mi kering sama-sama harus diolah sebelum disajikan. Hanya saja, pengolahan mi basah lebih simpel dibandingkan dengan mi kering
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.